news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

75 Ribu Peserta Goyang Mopobibi di Gorontalo Pecahkan Rekor MURI

Konten Media Partner
22 September 2019 12:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan peserta Goyang Mopobibi memadati kawasan Menara Pakaya Limboto. Minggu, (22/9). Foto: Dok Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan peserta Goyang Mopobibi memadati kawasan Menara Pakaya Limboto. Minggu, (22/9). Foto: Dok Banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Pemerintah Kabupaten Gorontalo kembali mencatatkan diri dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Kali ini, catatan tersebut berupa penampilan masyarakat yang ikut "Goyang Mopobibi".
ADVERTISEMENT
Goyang Mopobibi merupakan rangkaian penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL).
Goyang Mopobibi merupakan rangkaian penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL). Foto : Dok Banthayo.id
Kegiatan yang dipusatkan di bawah Menara Pakaya ini diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN), masyarakat, dan tak ketinggalan pelajar di Kabupaten Gorontalo. Goyang Mopobibi juga turut diramaikan oleh penyanyi Vicky Salamor.
Goyang Mopibibi, melibatkan aparatur sipil negara (ASN), masyarakat dan para pelajar. Foto : Dok Banthayo,id
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah antusias mengikuti Goyang Mopobibi.
"Goyang Mopobibi adalah ikon baru Kabupaten Gorontalo. Di dalamnya tertuang pesan dan makna yang mendalam tentang pariwisata, budaya dan kehidupan sosial masyarakat Gorontalo. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang turut serta dalam kegiatan ini,” ujar Nelson, Minggu (22/9).
Goyang Mopobibi adalah ikon baru Kabupaten Gorontalo. Foto : Dok Banthayo.id
Menurut Nelson, Goyang Mopobibi tidak sekadar goyangan. Paling utama dalam goyang ini adalah semangat di dalamnya, gairah membangun, kesehatan, kebersamaan, dan yang paling penting adalah kebahagiaan.
Manager Museum Rekor Indonesia, Andre Purwandono, menyerahkan sertifikat muri kepada Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo. Foto : Dok Banthayo,id
"Kita bisa lihat hari ini. Walaupun musim kemarau tapi masyarakat bahagia. Saya kira, inilah yang harus kita dorong bagi masyarakat dan saya melihat dari seluruh desa hadir hari ini bahkan tidak sekadar di Kabupaten Gorontalo, luar kabupaten juga datang. Tadi beberapa orang ditemui ternyata mereka dari Kabupaten Bone Bolango, Pohuwato, dalam rangka menyaksikan Rekor MURI tari kolosal Goyang Mopobibi," katanya.
Masyarakat peserta Goyang Mopobibi. Foto : Dok Banthayo.id
"Goyang Mopobibi terkesan sebagai ajang mempromosikan, itu sebenarnya yang paling utama. Bukan soal kalimat Mopobibi. Bukan. Tetapi dalam arti pameran dan sebagainya. Itu adalah semangat. Ada promosi di dalamnya dan ada kebanggaan. Itu yang sebenarnya kita tumbuhkan," lanjut Nelson.
Para pelajar turut serta meramaikan Goyang Mopobibi. Foto : Dok Banthayo.id
Sementara itu, Andre Purwandono selaku Manajer MURI mengatakan, mereka sebagai saksi terciptanya Rekor MURI baru yang belum pernah dicatatkan.
Maskot Goyang Mopobibi, Foto : Banthayo.id
"Kegiatan tari kolosal Goyang Mopobibi merupakan pencatatan Rekor MURI, bukan pemecahan. Karena goyang Mopobibi ini, goyangan yang belum pernah dicatat. Ini berbeda. Dan tercipta hanya di Kabupaten Gorontalo. Dengan bangga kami anugerahkan sebagai rekor dunia. Kami yakin Goyang Mopobibi hanya ada di Gorontalo," ujar Andre.
ADVERTISEMENT
---
Reporter: Burdu
Editor: Febriandy Abidin