8.233 Warga Jadi Korban Banjir di 10 Kecamatan di Bone Bolango, Gorontalo

Konten Media Partner
4 Agustus 2020 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan sejumlah infrastruktur di Bone Bolango, Gorontalo. Selasa, (4/8). Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan sejumlah infrastruktur di Bone Bolango, Gorontalo. Selasa, (4/8). Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GORONTALO - Setidaknya dalam dua bulan belakangan, hujan menjadi momok untuk warga Gorontalo. Sebab, intensitasnya yang tinggi, menyebabkan Sungai Bone meluap, yang berakibat pada terendamnya sejumlah wilayah di bantaran sungai tersebut. Dua daerah paling parah adalah Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo. Karena aliran sungai melewati dua daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Bone Bolango misalnya. Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat, akibat bencana banjir tersebut, sebanyak 2.335 kepala keluarga (KK) atau 8.233 jiwa menjadi korban banjir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.625 jiwa mengungsi.
Adapun jumlah itu terbagi di 10 kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Suwawa Selatan, meliputi Desa Bondaraya 151 KK atau 536 jiwa, Desa Pancuran 38 KK atau 115 jiwa, Desa Libungo 67 KK atau 208 jiwa, Desa Molintogupo 19 KK atau 69 jiwa.
Kecamatan Suwawa Tengah, meliputi Desa Duano 18 KK atau 58 jiwa, Desa Alale 35 Kk atau 125 jiwa, Desa Lombongo 19 Kk atau 66 jiwa. Kecamatan Suwawa, yakni Desa Tingkohubu Timur 202 KK atau 670 jiwa, Desa Boludawa 146 Kk atau 480 jiwa, Desa Tinelo 50 KK atau 198 jiwa, Desa Tingkohubu 123 KK atau 419 jiwa.
ADVERTISEMENT
Kecamatan Botupingge, meliputi Desa Timbuolo Tengah 18 KK atau 52 jiwa, Desa Sukma 26 KK atau 85 jiwa, Desa Tanah Putih 58 KK atau 202 jiwa, Desa Luwohu 139 KK atau 476 jiwa.
Kecamatan Kabila, yakni Desa Dutohe Barat 33 KK atau 145 jiwa, Desa Oluhuta 60 KK atau 231 jiwa, Kelurahan Padengo 40 KK atau 100 jiwa. Kecamatan Kabila Bone yakni di Desa Modelomo 36 KK atau 300 jiwa. Kecamatan Bulawa, yakni Desa Mopuya 7 KK atau 15 jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Bonepantai, meliputi Desa Tongo 71 KK 260 jiwa, Desa Tihu 2 KK 8 jiwa, dan Desa Bilungala 10 KK 50 jiwa. Kecamatan Bone meliputi Desa Modulio 91 KK 370 jiwa, Desa Muara Bone 71 KK 265 jiwa, Desa Masiaga 192 KK 729 jiwa, Desa Ilohuuwa 49 KK, dan Desa Taludaa 332 KK 1158 jiwa. Kecamatan Suwawa Timur meliputi Desa Tulabolo 3 KK 13 jiwa, Desa Poduwoma 15 KK 57 jiwa, Desa Panggulo 84 KK 314 jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ada sekitar 100 rumah warga rusak berat. Rinciannya 12 unit rumah di Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur dan 88 unit rumah di Kecamatan Bone, dan puluhan rumah lainnya rusak ringan. Angka-angka tersebut belum termasuk fasilitas publik, seperti pasar hingga sekolah yang kini masih dihimpun pemerintah setempat.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango bahkan sempat kesulitan menyalurkan bantuan dan logistik ke pusat bencana, karena akses yang terputus total tertimbun longsor. Seperti penyaluran bantuan di Kecamatan Bone yang harus dilakukan dengan menyeberangi laut menggunakan kapal cepat.
“Relokasi rumah dan pembuatan tebing atau talut penahan ombak di Desa Taludaa dan Desa Masiaga sepanjang 1 kilometer. Kementerian PUPR melalui Satkernya diharapkan bisa segera membangunnya untuk menyelamatkan warga,”ujar Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, saat mengantarkan bantuan logistik ke titik-titik bencana.
ADVERTISEMENT
Saat ini kata Hamim, petugas Tagana Bone Bolango dan Dinas Sosial Provinsi Gorontalo telah membuka dapur umum di sejumlah titik bencana untuk menyiapkan makanan siap saji kepada warga terdampak banjir.
-----
Reporter: Wawan Akuba