Berikut Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan

Konten Media Partner
12 Juli 2020 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, beberapa hari dalam minggu ini sering diguyur hujan. Pasalnya, dari intensitas hujan yang tinggi itu, menimbulkan genangan-genangan air, termasuk tanah menjadi berlumpur.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (11/6), terdapat tujuh kecamatan di Bone Bolango diterjang banjir bandang. Banjir itu berasal dari luapan air di Sungai Bone, akibat intensitas hujan yang tinggi. Belum sebulan, banjir kembali melanda Bone Bolango. Sebabnya sama, yaitu intensitas hujan yang tinggi.
Banjir yang kedua melanda pada Jumat (3/7). Pasca banjir, pada Sabtu (4/7), Banthayo mengunjungi lokasi banjir, yaitu di Desa Alale, Kecamatan Suwawa Tengah.
Di lokasi itu, Banthayo melihat beberapa rumah warga yang masih terendam air. Tingginya sekitar betis orang dewasa. Selain genangan air, terdapat lumpur yang membuat orang dan juga kendaraan sulit melewati jalan.
“Tinggi sampai 50 cm,” tutur salah seorang warga.
Saat ini, air yang ada di lokasi pasca banjir itu sudah surut. Namun, hujan masih sering mengguyur Kabupaten Bone Bolango.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Desa Alale, Fadli (43) mengeluhkan beberapa penyakit yang ditimbulkan di musim hujan, seperti saat ini.
“Kemarin waktu banjir itu, ada dua anggota keluarga saya yang dilarikan ke rumah sakit. Keduanya kena demam berdarah,” tuturnya kepada Banthayo.
Ilustrasi DBD. Foto: Thinstock
Selain kedua anggota keluarganya, kata dia, isterinya juga sering mengalami demam. Beberapa orang dalam rumahnya juga mengeluhkan sejumlah penyakit. Di antaranya, flu dan juga batuk.
“Pokoknya sudah semua penyakit datang ini di musim hujan,” keluhnya.
Fadli menambahkan, di area sekitar rumahnya terdapat genangan-genangan air, dan juga lumpur yang masih berbekas di tembok rumah.
“Genangan air itu banyak di area rumah kami. Bahkan sampai saat ini masih ada. Jadinya banyak nyamuk. Kami lapor di pemerintah desa, saat ini kami menunggu mereka untuk menyemprot (fogging),” paparnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, karena sering terkena lumpur, Fadli mengaku kakinya sering terkena gatal-gatal.
Sebut Fadli, tenaga kesehatan pernah mengunjungi desanya. Mereka, kata dia, memberikan obat gratis kepada korban banjir.
“Mereka datang esok harinya setelah banjir melanda. Mereka membagi-bagikan obat gratis kepada kami, namun obatnya itu sudah habis,” terangnya.
Ilustrasi gejala melepuh akibat infeksi impetigo pada kulit anak (Foto: Shutterstock)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango, Meyrin Kadir menuturkan, di musim hujan saat ini, sejumlah penyakit perlu diantisipasi. Salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD).
“Bekas banjir itu banyak lumpur, dan juga bekas kaleng yang terisi air. Sehingga mudah hidup jentik nyamuk,” tuturnya kepada Banthayo melalui sambungan telepon.
Di musim hujan saat ini, kata dia, selain DBD, penyakit yang sering muncul yaitu gatal-gatal. Kata Meyrin, gatal-gatal biasanya sering timbul akibat bakteri, jamur atau scabbies yang ada di air keruh.
ADVERTISEMENT
“Itu bisa menyebabkan gatal-gatal,” sebutnya.
Diare juga penyakit yang sering muncul. Meyrin mengatakan, penyebab dari diare juga berasal dari air yang kotor.
“Masyarakat mungkin tidak sempat isi air yang bersih untuk diminum. Kemudian, mereka terpaksa masak air yang mungkin tercemar. Itu bisa menyebabkan diare,” ujarnya.
Selain itu kata dia, dari intensitas hujan yang tinggi bisa menurunkan daya tahan tubuh manusia. Dampaknya, bisa menimbulkan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).
“ISPA ditandai dengan batuk, flu dan demam,” ucapnya.
Pneumonia pada bayi sangat berbahaya Foto: Shutterstock
Sejumlah penyakit itu yang sering timbul di musim hujan. Kata Meyrin, di Bone Bolango, hampir setiap tahun jika musim hujan dan banjir melanda, satu atau dua penyakit yang telah disebutnya itu sering timbul.
ADVERTISEMENT
“Penyakit yang saya sebut itu timbul berhubungan dengan lingkungan,” paparnya.
Untuk mencegah penyakit-penyakit itu timbul di kalangan masyarakat, pihaknya mendirikan posko. Namun, kata Meyrin, masyarakat seringkali tidak datang ke posko.
“Jadi kami datang ke rumah melakukan pemantauan kepada masyarakat. Home visit namanya,” tuturnya.
Kata dia, pihaknya melakukan home visit sejak banjir bandang pertama melanda Bone Bolango pada Kamis (11/6).
Meyrin menghimbau kepada masyarakat, di musim hujan saat ini agar tetap menjaga pola makan. Terutama kepada warga yang terdampak banjir.
“Sekarang walau banjir, tapi dalam suasana pandemi. Jadi tetap mengikuti protokol kesehatan COVID-19,” tutupnya.
-----
Reporter: Fadhil Hadju