BPOM Gorontalo Intervensi Keamanan Jajanan Pangan Bagi Anak Sekolah

Konten Media Partner
20 Februari 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jajanan anak sekolah. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jajanan anak sekolah. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo melakukan intervensi terhadap pangan jajanan anak sekolah (PJAS), di 20 sekolah yang ada di Kabupaten Bone Bolango.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPOM Gorontalo, Yudi Noviandi pada kegiatan advokasi kelembagaan desa, tentang pasar aman dari bahan berbahaya dan intervensi keamanan pangan jajanan anak sekolah.
Yudi menjelaskan, intervensi itu dilakukan guna memastikan PJAS tersedia dengan jumlah cukup, aman, bermanfaat dan bergizi, sehingga aman dikonsumsi.
"Ini merupakan program nasional. Tujuannya untuk memastikan anak-anak sebagai generasi emas, yang berada di wilayah terpencil, dapat teredukasi dengan baik mengenai makanan yang sehat untuk tubuh mereka," kata Yudi, Kamis (20/2).
Pada tahun ini, intervensi PJAS menyasar sejumlah Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA di Bone Bolango. Yaitu dengan melihat jajanan yang tersedia di kantin sekolah dan lingkungan sekitar. Agar nantinya makanan itu tidak membahayakan kesehatan anak. Sehingga menurutnya, anak-anak bisa dengan baik mengenyam pendidikan dan berkontribusi bagi bangsa.
Ilustrasi jajanan. Foto: Dok istimewa
"Target kami bisa memperoleh predikat bintang untuk 20 sekolah itu. Predikat itu menandakan bahwa kantin yang ada di lingkungan sekolah aman dari bahan-bahan yang berbahaya, dan layak dikonsumsi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Yudi juga mengatakan, BPOM sudah melakukan pemeriksaan uji sampel makanan yang dijual di sekolah, sebelum mereka menerapkan standar PJAS. Hal itu dilihat dari jajanannya apakah mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, prodamin B, atau jenis zat kimia berbahaya lainnya.
"Sampai saat ini kami belum menemukan bahaya di jajanan anak sekolah yang dijual di kantin. Hanya saja, kualitas kesehatannya dimulai dari proses pembuatannya, tempat penjualan dan wadah untuk mereka makan harus bersih," ungkapnya.
Tambah Yudi, program ini bisa membantu pemerintah kabupaten untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Program itu merupakan prioritas yang dilakukan BPOM agar generasi emas dapat teredukasi dengan baik.
"Kami harapkan anak-anak generasi bangsa bisa tumbuh dengan layak. Dengan pangan yang bersih menjadikan kualitas hidup anak bisa berkembang dengan baik. Juga pemenuhan hak asasi untuk mendapatkan pangan yang baik bisa terlaksana," tutupnya.
ADVERTISEMENT
----