Cerita Pedagang Batu Ulek Saat Pandemi COVID-19 yang Tak Dapat Bantuan

Konten Media Partner
22 Mei 2020 15:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isak Kaaba, pedagang batu ulek keliling. Jumat, (22/5). Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Isak Kaaba, pedagang batu ulek keliling. Jumat, (22/5). Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
ADVERTISEMENT
GORONTALO – Duduk seorang diri didekat gerobak kayu yang bermuatan batu ulek, Isak Kaaba, mengayunkan tangan kepada setiap orang yang melintas di jalan untuk menawarkan dagangannya.
ADVERTISEMENT
Ia terlihat kewalahan, lalu berhenti sejenak menawarkan dagangannya sambil menyapu keringat dengan tangannya. Ia juga sedikit mengelus kakinya.
Saya mendekati Isak Kaaba yang sudah berusia 63 tahun itu. "Mau beli tumbu-tumbu (batu ulek) pak," kata Isak Kaaba, kepada saya.
Ia seorang duda. Tinggal di Kelurahan Kayu Bulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Ia mengatakan sudah satu tahun lebih berdagang batu ulek untuk mencukupi kebutuhan hidup.
"Saya jalan di semua tempat. Kalau bulan puasa begini, saya turun dari rumah nanti sore, karena kalau turun pagi, masih lagi somo (sudah) haus," ujar Isak, sambil mengusap keringatnya.
Isak Kaaba, pedagang batu ulek keliling. Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
Seharian berjalan membawa dagangannya, terkadang dagangan itu tidak satu pun terjual. Tetapi bagi Isak, itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus berusaha.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi seperti ini menurut Isak, banyak masyarakat yang mendapat bantuan dari pemerintah. Namun tidak bagi Isak.
"Tidak ada yang saya dapat bantuan. So (sudah) pernah bilang ke ayahanda (kepala kelurahan), kalau ada bantuan tolong saya. Ayahanda bilang sudah, nanti-nanti. Sampe sekarang ditunggu-tunggu tidak ada," tandas Ishak. Jumat, (22/5).
Isak Kaaba, pedagang batu ulek keliling. Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelurahan Kayu Bulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Halid Kadir mengatakan bahwa dirinya tidak pernah ketemu dan bahkan berbicara persoalan bantuan dengan Isak.
"Tidak pernah bicara dengan saya mengenai bantuan. Hanya kan memang bapak itu kesehariannya jalan keliling, tetapi tidak pernah ketemu dengan saya," ujar Halid.
Kata Halid, terkait dengan bantuan itu, ada proses yang harus dilalui. Bantuan yang sudah disalurkan adalah bantuan yang berasal dari Dinas Sosial, yang pengumpulan data untuk Pedagang Kaki Lima, Sopir, dan tukang bentor.
ADVERTISEMENT
"Bantuan kemarin itu dari Dinas Sosial, untuk yang dari desa nama yang bersangkutan sudah tercover, jadi tinggal ditunggu untuk penyaluran berikutnya," tandas Halid Kadir.
------
Reporter: Herman Abdullah