Dampak COVID-19, Sejumlah Toko di Mal Gorontalo Ditutup

Konten Media Partner
13 April 2020 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah toko perbelanjaan yang ada di Mal Gorontalo terlihat sepi. Bahkan ada sebagian toko yang tutup. Senin, (13/4). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah toko perbelanjaan yang ada di Mal Gorontalo terlihat sepi. Bahkan ada sebagian toko yang tutup. Senin, (13/4). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
ADVERTISEMENT
GORONTALO – Menyusul kasus positif COVID-19 di Provinsi Gorontalo, sejumlah toko perbelanjaan yang ada di Mal Gorontalo terlihat sepi. Bahkan ada sebagian toko yang tutup.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan Banthayo.id, suasana Mal Gorontalo terlihat lengang dari pengunjung. Beberapa toko yang masih beroperasi juga terlihat tak dikunjungi warga. Yang ada hanya karyawan yang tampak berdiri di depan toko. Padahal Mal Gorontalo menjadi favorit masyarakat, karena tempat tersebut satu-satunya di daerah itu.
suasana Mal Gorontalo terlihat lengang dari pengunjung. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Head Of Commercial Marketing PT Nirvana Wastu Pratama, Teges Prita Soraya, selaku pengelola Mal Gorontalo mengatakan, beberapa tenant berskala besar seperti bioskop, pusat bermain anak-anak, dan beberapa toko perbelanjaan sudah ditutup. Hal itu akibat menurunnya pengunjung mal yang membuat omzet sejumlah penyewa perbelanjaan menurun cukup signifikan.
Beberapa toko yang masih beroperasi juga terlihat tak dikunjungi warga. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
“Para tenant kan juga pasti mereka mikir. Kalau dibuka, terus siapa yang beli. Sekarang orang-orang belum mikirin beli baju sama sepatu. Paling mereka beli makan aja, terus langsung balik ke rumahnya,” kata Teges melalui sambungan telepon, Senin (13/4).
ADVERTISEMENT
Ungkapnya, ada sekitar 40 persen pusat pembelanjaan yang saat ini terancam gulung tikar. Hal itu dikarenakan pendapatan yang menyusut, ditambah kewajiban untuk membayar biaya sewa mal. Sehingga para tenant ini memilih untuk menutup toko mereka.
Hal itu akibat menurunnya pengunjung mal yang membuat omzet sejumlah penyewa perbelanjaan menurun cukup signifikan. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
“Ada toko yang secara nasional menutup tokonya. Hal itu demi mengedepankan sosial distancing, ketimbang membuka toko terus gak ada yang beli,” ungkapnya.
Sambung Teges, meski adanya pendemi COVID-19 saat ini, pihaknya belum melakukan penutupan secara besar terhadap mal tersebut. Karena toko yang menyiapkan kebutuhan masyarakat masih tetap beroperasi.
“Selama belum ada himbauan dari pemerintah kami juga belum menutup. Tapi kalau disuruh tutup, pokonya kita nurut sama pemerintah. Untuk sekarang kami lakukan protokol kesehatan, lebih sering cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk mal,” tuturnya.
Ada sekitar 40 persen pusat pembelanjaan yang saat ini terancam gulung tikar. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Teges juga menambahkan, pihaknya mendorong pemerintah untuk memberikan keringanan pembayaran pajak. Ia mengakui, dampak COVID-19 saat ini cukup berimbas pada omzet pusat perbelanjaan besar yang ada di Indonesia. Bahkan, jika hal ini bisa berlangsung lama, kemungkinan besar tenant di Mal Gorontalo akan secara total menutup gerainya.
ADVERTISEMENT
“Saya lebih berharap banyak untuk masyarakat. Kerena kuncinya ada di masyarakat. Jangan bandel. Kalau mal diminta tutup, kami siap dengan catatan, supermarket tetap dibuka. Hotel tetap dibuka walaupun hanya satu lantai, dari total empat lantai,” tandasnya.
----