Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Dampak Kemarau: Gorontalo Kekeringan, 32.624 Jiwa Kesulitan Air Bersih
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO – Provinsi Gorontalo kini berstatus darurat kekeringan. Status itu ditetapkan oleh pemerintah provinsi setempat melalui rapat koordinasi penanggulangan bencana kekeringan.
ADVERTISEMENT
“Kemarin tiga kabupaten, yakni Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Bualemo yang menetapkan status darurat kekeringan, namun kali ini sudah meluas di kabupaten lainnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Gorontalo, Sumarwoto, Selasa (17/9).
Dari data BNPB Provinsi Gorontalo, terdapat 32.624 jiwa di berbagai kabupaten dan kota yang kesulitan memperoleh air bersih.
Jumlah jiwa tersebut tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Gorontalo, empat kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, lima kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, dua kecamatan di Kabupaten Pohuwato, dan dua kecamatan di Kabupaten Bualemo.
Selain itu, beberapa lahan masyarakat mengalami gagal panen akibat kemarau.
“Diperkirakan ada 330 hektare sawah dan 1.850 lahan perkebunan yang terdampak. Dengan status itu pemerintah bisa mengarahkan sumber daya untuk memberikan bantuan kepada warga yang mengalami dampak musim kemarau,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Sumarwoto, juga tercatat ada 105 kebakaran hutan ditambah rumah warga. Maka untuk menanggulanginya, pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait mulai memberikan bantuan air bersih, cadangan beras, dan kesehatan kepada masyarakat.
"Ini program pemerintah ke depan dalam menyikapi musim kemarau. Bahkan pemerintah sudah menyusun anggaran untuk berbagai bantuan yang akan di serahkan,” jelasnya.
Dalam merespons status darurat, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menginstruksikan kepada sekretaris daerah dan instansi teknik kabupaten/kota agar menetapkan darurat kekeringan hingga ke tingkat dusun. Ia juga membuat peraturan gubernur untuk menindak pelaku pembakaran lahan.
“Ini harus segera kita kerjakan dalam menanggulangi dampak kekeringan,” kata Rusli Habibie.
----
Reporter: Rahmat Ali
Editor: Febriandy Abidin