news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Efek Corona, Perbatasan Gorontalo-Sulawesi Tengah, Ditutup

Konten Media Partner
25 Maret 2020 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pintu perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. Rabu, (25/3). Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pintu perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. Rabu, (25/3). Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menutup perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Efektif mulai hari ini, Rabu (25/02).
ADVERTISEMENT
Penutupan ini walaupun tidak permanen, namun menjadi langkah strategis untuk menghentikan potensi penyebaran Corona Virus Deseas (Covid-19) ke Provinsi Gorontalo. Mengingat, Pohuwato merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sulteng.
Sebelumnya, Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga bersama jajarannya pada Minggu kemarin, melakukan inspeksi antisipasi penyebaran Covid-19 di perbatasan tersebut.
“Dua minggu kemarin itu sudah melakukan Protap (Prosedur tetap) dan SOP (Standar Operasional Prosedur) pengecekan keluar masuk kendaraan dan orang di perbatasan, lewat mekanisme pemeriksaan kesehatan setiap orang, utamanya suhu badan,” ungkap Syarif.
Syarif menjelaskan, secara teknis, penutupan ini tidak dilakukan permanen. Perbatasan hanya ditutup pada jam-jam tertentu. Sejak pukul 22.00 hingga pukul 06.00 WITA. Pada sebelumnya, penjagaan di sana dilakukan 24 jam. Namun, karena kesulitan tenaga, sehingga diberlakukan kebijakan baru tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ya memang agak kesulitan ya. Tenaga medis saya, tenaga gugus depan yang menjaga perbatasan. Karena langkah yang kami lakukan ya membolehkan keluar masuknya kendaraan dengan orang, (sehingga) yang dapat kami lakukan adalah sebatas memeriksakan suhu badan mereka. Lantas menjadi sarana efektif untuk mensosialisasikan kepada mereka ketika masuk Pohuwato,” tegas Syarif.
Menurutnya, jika ada warga Sulteng yang masuk ke Gorontalo, namun dicurigai terpapar virus ini, maka akan dihubungi pihak pemerintah di Sulteng, maka tidak akan diizinkan masuk. Pihaknya mengaku akan menghubungi pemerintah di Sulteng untuk menjemput warganya.
“Kami akan menghubungi pemerintah daerah setempat (wilayah warga yang masuk perbatasan) untuk dilakukan penjemputan. Karena masing-masing daerah itu kan punya gugus tugas depan, punya rumah sakit rujukan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
----
Reporter: Wawan Akuba