Efek Corona, Stok Darah di PMI Kota Gorontalo Menipis

Konten Media Partner
21 Maret 2020 14:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Virus Corona (COVID-19) yang mulai mewabah menyebabkan stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI), Kota Gorontalo menipis.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencari, Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kota Gorontalo, Ahmad Saman mengungkapkan, menipisnya stok darah karena jumlah aksi donor yang berkurang dalam sebulan terakhir. Apalagi, sejak himbauan untuk menjaga jarak sosial (social distancing) diberlakukan.
“Seminggu dua minggu terakhir ini stok darah menipis. Instansi pemerintah maupun swasta yang biasa mengadakan kegiatan donor darah berkurang akhir-akhir ini,” kata Ahmad
Kantong darah Foto: Pixabay
Menurut Ahmad, aksi donor darah yang biasanya sebulan bisa mencapai lebih dari 30 kali, kini, hingga akhir bulan Maret baru mencapai 15 kali. Sebelum wabah corona menyebar, pada bulan-bulan sebelumnya pihaknya mampu mengumpulkan 60 kantong darah pada setiap aksi donor. Namun kini, hanya 20 kantong saja. Padahal digelar di tempat yang sama. Sedangkan masalahnya adalah, kalau stok darah berkurang, maka banyak permintaan darah yang tidak akan terpenuhi.
ADVERTISEMENT
“Saat ini memang tidak hanya COVID-19 yang membahayakan. Penyakit-penyakit yang lain juga. Setiap hari ada orang melahirkan maupun dioperasi. Sehingga permintaan darah itu selalu masuk setiap hari. Apalagi untuk anemia, itu pasti tiap hari juga. Jadi, masyarakat ayolah, mendonorkan darah,” pintanya.
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ahmad mengungkapkan bahwa pihaknya memang sangat menjamin kualitas darah yang mereka ambil. Transfusi darah yang mereka lakukan melalui serangkaian proses yang ketat dan aman. Mereka menjamin itu.
“Prinsipnya, donor darah itu seleksinya memang ketat dan hanya menerima orang-orang yang memang betul-betul sehat. Salah satu syarat kami itu, sebelum ada wabah corona (COVID-19) ini, seminggu setelah flu sudah diperbolehkan untuk donor darah, namun sekarang, karena masa inkubasi corona dua minggu, jadi kita naikan syaratnya jadi dua minggu juga,” katanya.
Ilustrasi donor darah. Foto: Shutterstock
Saat ini, stok darah golongan AB dan B masih aman hingga satu minggu ke depan, namun untuk golongan A dan O sudah menipis. Sehingga Ahmad berharap agar masyarakat bisa tetap mendonorkan darah. Juga, untuk organisasi yang biasa mengadakan aksi donor darah, benar-benar merencanakan aksi donor yang akan dibuat. Misalkan, menyediakan tempat pencucian tangan dan mensosialisasikan hal-hal terkait virus corona.
ADVERTISEMENT
“Kita berharap masyarakat untuk selalu berhati-hati dan selalu menjaga kesehatan. Rajin menjaga kebersihan dan berperilaku bersih dan sehat. Kalau merasa benar-benar sehat, silakan mendonorkan darah. Karena kami memang masih menerima untuk permintaan donor darah di kantor maupun di luar kantor. Setetes darah yang didonorkan sangat berarti untuk orang lain. Jadi jangan takut donor darah,” tutupnya.
-----
Reporter: Wawan