Karyawan Toko Non Pangan yang Ditutup Selama Sepekan, Diberi Bantuan Sembako

Konten Media Partner
1 Juni 2020 9:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, saat memberikan bantuan secara simbolis kepada salah seorang warga. Senin, (1/6). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, saat memberikan bantuan secara simbolis kepada salah seorang warga. Senin, (1/6). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Menjelang Idulfiri kemarin, kerumunan masyarakat sulit sekali diurai. Terlebih, di toko-toko non-pangan. Sebab, seperti tahun-tahun kemarin, tradisi beli baju baru memang masih melekat di masyarakat Gorontalo, meski di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Untuk mencegah penularan COVID-19, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibe lantas mengeluarkan kebijakan penutupan seluruh toko-toko non pangan yang beroperasi selama sepekan terhitung sejak 21 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Rusli menjanjikan untuk memberikan bantuan bahan pangan kepada para karyawan toko-toko tersebut. Sebab, dengan penutupan tersebut, mereka juga kena imbasnya. Sudah barang tentu, para karyawan ini akan kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi karena tempat kerjanya ditutup.
Maka sejak aturan penutupan toko non pangan selama seminggu berakhir, Rusli menunaikan janjinya, dengan menyerahkan langsung bantuan sembako kepada perwakilan karyawan yang tokonya ditutup tersebut.
“Kami sudah mengantongi data untuk 1.350 karyawan, sehingga kami pun sudah menyediakan paket sejumlah itu. Saya serahkan secara simbolis kepada perwakilan karyawan dari lima toko. Dan saya minta datanya dilengkapi dengan nama-namanya. By name, by address, agar kita tidak salah menyalurkan,” kata Rusli. Senin, (1/6).
Rusli mengungkapkan, pemberian bantuan ini dikecualikan kepada karyawan toko-toko yang kemarin sempat melawan kebijakan penutupan tersebut. Apalagi, toko-toko yang masih kucing-kucingan dengan petugas.
ADVERTISEMENT
“Ada toko-toko yang berdalih alasan ekonomi lalu kucing-kucingan tetap membuka tokonya. Depan toko ditutup, namun ada pintu samping dibuka untuk para pelanggan. Nah, toko-toko ini kami tidak berikan bantuan karyawannnya. Dan kami ada data toko-toko tersebut,” katanya.
Walaupun begitu, tak ada sanksi berat yang diberikan kepada toko-toko yang masih bandel untuk buka. Karena menurutnya, kebijakan diserahkan ke masing-masing kepala daerah. Namun untuk hal sembako, jelas tak akan diberikan kepada toko-toko tersebut.
“(Jika karyawan mengeluh terkait sembako ini) maka itu tanggungjawab tokonya yang tetap buka tersebut. Agar kita tetap konsisten dan punya rasa tanggungjawab,” ungkapnya
-----
Reporter: Wawan Akuba