Kebakaran di Gorontalo Didominasi Korsleting Listrik

Konten Media Partner
21 Maret 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pemadamam Kebakaran Provinsi Gorontalo. (21/3). Foto : Renal Husa
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pemadamam Kebakaran Provinsi Gorontalo. (21/3). Foto : Renal Husa
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID - Dinas Satpol PP, Linmas dan Kebakaran (SPPLK), Provinsi Gorontalo menyatakan penyebab kebakaran di daerah itu didominasi korsleting listrik.
ADVERTISEMENT
Awal tahun ini diakui Koordinator Pemadam Kebakaran SPPLK, Herman Lanti, sudah sebanyak 12 kasus kebakaran yang terjadi di Gorontalo.
“Tetapi hal tersebut belum termasuk kasus yang ditangani oleh pemadam kebakaran yang ada di kabupaten dan kota,” katanya, Kamis (21/3).
Menurut Herman, kasus kebakaran yang terjadi kebanyakan dipicu oleh korsleting listrik, sisanya adalah kelalaian dari penghuni rumah dan kebocoran gas.
Untuk mengurangi hal tersebut, pihaknya berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa instansi terkait seperti PLN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan organisasi perangkat daerah terkait, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana mencegah dan mengurangi tingkat kebakaran yang tejadi,” ujarnya.
Untuk mitigasi kebakaran sendiri, lanjutnya, pemadam kebakaran (Damkar) sudah beberapa kali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, bahkan telah bekerja sama dengan BPBD untuk melakukan simulasi bencana di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Herman mengungkapkan pada tahun 2018 saja, telah terjadi sebanyak 70 kasus kebakaran yang ada di Gorontalo. Dalam satu bulan bisa terjadi enam kasus kebakaran dan kasus yang paling banyak terjadi di Kabupaten Gorontalo.
“Tetapi itu hanya data yang sempat kami catat, karena Dinas Kebakaran Provinsi hanya sebagai pendukung. Karena pada tahun 2018, regulasi penanganan kasus kebakaran sudah dilimpahkan ke setiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Gorontalo,” lanjutnya.
Tingginya angka kebakaran tersebut menurut Herman, tidak diimbangi oleh fasilitas yang ada, seperti pompa air di Gorontalo yang hanya sembilan unit yang ada di pemukiman warga.
Mobil Damkar Milik Pemprov Siap Siaga Saat Terjadi Kebakaran. (21/3). Foto : Renal Husa
"Pompa air itupun tidak semuannya berfungsi, kami lebih sering menggunakan saluran air atau sungai untuk memadamkan kebakaran," katanya.
ADVERTISEMENT
Jika terjadi kebakaran, Herman mengharapkan kepada masyarakat Gorontalo untuk tidak panik dan tidak bertindak sendiri dalam memadamkan api.
“Kebanyakan kasus yang ada di lapangan, masyarakat hanya bertindak sendirian dalam memadamkan api, ketika api membesar baru menelpon pemadam, padahal jika api sudah membesar, hanya butuh waktu tiga menit untuk menghabiskan satu unit rumah,” katanya.
Herman menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran seperti api yang berasal dari korsleting listrik, “segera matikan MCB dan hubungi PLN. Matikan api dengan air atau handuk basah. Jika api semakin membesar dan tidak bisa diatasi sendirian segera menelepon damkar pada nomor 085298035678, lalu evakuasi penghuni rumah dan menyelamatkan barang-barang berharga seperti dokumen identitas diri, serta segera menjauh minimal 50 kilometer dari tempat kebakaran,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jika terjadi kebocoran gas dan tercium bau menyengat, hindari menggunakan benda yang bisa memantik api dan segera buka semua jendela agar udara segar masuk dan segera bawa tabung keluar rumah atau dilapangan terbuka.
"Intinya jika sedang terjadi kebakaran jangan panik dan lakukan hal-hal yang saya sudah jelaskan tadi,” tutupnya.
---
Reporter : Renal Husa
Editor : Febriandy Abidin