Konten Media Partner

Kemeriahan Cap Go Meh di Gorontalo Untuk Persatuan Indonesia

20 Februari 2019 12:47 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memasuki klenteng untuk mengambil gambar Kio yang diletakan di halaman Klenteng Thian Hou Kiong (19/2). Foto : Renal Husa
zoom-in-whitePerbesar
Warga memasuki klenteng untuk mengambil gambar Kio yang diletakan di halaman Klenteng Thian Hou Kiong (19/2). Foto : Renal Husa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANTHAYO.ID - Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Hou Kiong), dipadati warga Gorontalo, Selasa (19/2). Masyarakat antusias melihat iring-iringan Cap Go Meh yang dimulai dari depan Klenteng Thian Hou Kiong, lalu mengelilingi rumah umat tridharma yang ada di sekitaran klenteng dan kembali.
ADVERTISEMENT
"Rute dari iring-iringan masih sama dengan tahun lalu," kata Hengky Kamolie, ketua panitia pada acara Cap Go Meh tahun ini.
Ia juga menambahkan jika Cap Go Meh adalah puncak rangkaian kegiatan Tahun Baru Imlek 2570. Dilaksanakan pada tanggal 15 bulan 1 Imlek, tepatnya hari ini.
Sejak sore hari ratusan warga Gorontalo sudah mulai memadati Klenteng Thian Hou Kiong. Menyaksikan Cap Go Meh yang hanya dilakukan setahun sekali.
Seperti yang dikatakan Wandriyanto Ambran, yang baru pertama kali mengunjungi acara tersebut. “Saya penasaran dengan acara ini, sebelumnya saya hanya melihatnya di televisi dan postingan teman-teman di media sosial, karena itu saya menyempatkan hadir pada tahun ini” jelas Wandriyanto.
Ratusan warga memadati halaman klenteng untuk menyaksikan rangkaian acara Cap Go Meh, Selasa (19/2). Foto : Renal Husa
Ia juga sudah berada di klenteng sejak pukul 17.00 Wita karena tak mau ketinggalan rangkaian kegiatan tersebut. Pagelaran ini diawali dengan nyanyian Indonesia Raya yang diiringi musik bambu. Lalu dilanjutkan tarian pedang wushu persembahan dari anak-anak Vihara Buddha Dharma.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pemukulan gong yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid bersama Kapolres Gorontalo Kota, Robin Lumba Raja. Pemukulan gong dari perwakilan pemerintah itu.
Sebagai penanda secara simbolis pembukaan puncak perayaan tahun baru imlek.
Iring-iringan baru dimulai setelah magrib usai, tepatnya pukul 18.00 Wita. Setelah itu Hu dibakar di depan Vihara Buddha Dharma untuk membuka jalan, pertanda iring-iringan Cap Go Meh akan dimulai.
Diikuti oleh mobil yang bertuliskan Bhineka Tunggal Ika yang memuat sepasang anak dengan pakaian adat Gorontalo, hal itu sebagai simbol kesatuan seluruh umat yang ada di Indonesia dan lokalitas Gorontalo.
Kemudian Bendera 36 panglima, ondel-ondel, naga, barongsai, diikuti empat kio yang berisi tangsin, grup musik bambu dan grup musik anak.
ADVERTISEMENT
Menjelang malam, ribuan masyarakat Gorontalo pun tumpah ruah memadati jalan tempat iring-iringan Cap Go Meh. Mereka rela berdesakan untuk melihat secara langsung atraksi tangsin yang menusuk tubuhnya dengan besi dan melukai tubuhnya dengan pedang.
Seperti kata salah seorang pengunjung, “Kata orang pada acara ini ada atraksi yang melukai tubuhnya, jadi saya datang untuk menyaksikan langsung,” ujar Sri Yulanda Ahmad.
Kio yang berisi tangsin dengan berat kurang lebih 100 kg, diarak rombongan Cap Go Meh, Selasa (19/2). Foto : Renal Husa
Rombongan Cap Go Meh juga memberkati rumah warga yang dilaluinya, serta mengambil angpau yang digantung di atas plafon rumah yang melambangkan berkah, dan berharap rezeki yang di dapat bisa bertambah di tahun ini.
Berkah angpau juga dirasakan oleh Kabo Tolinggi, lewat parkiran motor yang dijaganya. Iring-iringan rombongan Cap Go Meh belum usai, dia sudah mendapatkan Rp 300.000. Bahkan pada tahun kemaren dia mendapatkan Rp400.000-Rp500.000 hanya dalam waktu semalam.
ADVERTISEMENT
Reporter : Renal Husa
Editor : Febriandy Abidin