Kemeriahan Lebaran Ketupat di Gorontalo dan Sejarah Perayaannya

Konten Media Partner
12 Juni 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi pusat perayaan tradisi Lebaran Ketupat oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, Rabu (12/6). Foto: dokumentasi banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi pusat perayaan tradisi Lebaran Ketupat oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, Rabu (12/6). Foto: dokumentasi banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Perayaan Lebaran Ketupat di Gorontalo pertama kali digelar oleh masyarakat keturunan Jawa-Tondano (Jaton), sejak kedatangan mereka pada tahun 1909. Mereka--transmigran dari Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara --pada saat itu tersebar di Desa Kaliyoso, Roksonegoro, Mulyonegoro, dan Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo.
Ribuan ketupat disiapkan panitia penyelenggara sejak dua hari menjelang perayaan. (Foto : dokumentasi banthayoid)
Orang-orang Jaton itu adalah keturunan Kiai Modjo yang diceritakan sempat diasingkan Belanda ke Minahasa. Sebelum akhirnya, mereka menyebar di Gorontalo dengan kebudayaan Lebaran Ketupat atau Hari Raya Sunnah.
Masyarakat Jaton akan berpuasa sunnah Syawal selama enam hari terlebih dulu. (Foto : dokumentasi banthayoid)
Sebelum merayakan Lebaran Ketupat, masyarakat Jaton akan berpuasa sunnah Syawal selama enam hari setelah Idul Fitri. Puncaknya, mereka akan membawa makanan ke masjid untuk didoakan, lalu dimakan bersama. Ada juga acara silaturahmi dengan masyarakat sekitar.
Ketupat yang terkumpul dibagikan secara gratis kepada pengunjung yang datang dari berbagai daerah. (Foto : dokumentasi banthayoid)
Ciri khas menu sajian dalam perayaan ini adalah kue mendut, serabi, koa, ketupat, daging ayam, dan sapi. Informasi itu Banthayo.id dapatkan setelah mewawancarai tokoh masyarakat Jaton di Desa Kaliyoso, Limboto Barat, Husin Nurkamiden, Rabu (12/6).
Suasana perayaan Lebaran Ketupat di Desa Kotajin, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, yang di padati pengunjung. (Foto: dokumentasi banthayoid)
Anggota Dewan Adat Gorontalo, Yamin Husain, mengatakan masyarakat di Gorontalo juga mengikuti tradisi itu dari masyarakat Gorontalo keturunan Jawa. Saat ini, beberapa wilayah yang ada di Gorontalo juga ikut menggelar Lebaran Ketupat.
Suasana perayaan Lebaran Ketupat di Desa Kotajin, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, yang di padati pengunjung. (Foto :dokumentasi banthayoid)
"Intinya pada perayaan ini dijadikan ajang untuk silaturahmi, serta menjaga persaudaraan antar sesama masyarakat Gorontalo, dan semoga dengan momen lebaran ini bisa saling memaafkan serta menjalin kembali persaudaraan," jelas Yamin, saat ditemui di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
Sebanyak 50 ribu ketupat disediakan panitia untuk menyambut para tamu yang berkunjung. (Foto : dokumentasi banthayoid)
Suasana perayaan Lebaran Ketupat di Desa Kotajin, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, yang dipadati pengunjung. (Foto : dokumentasi banthayoid)
----
ADVERTISEMENT
Reporter: Rahmat Ali
Editor: Febriandy Abidin