Kisah Husain Menambal Jalan Berlubang di Desanya Seorang Diri

Konten Media Partner
13 Maret 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Opa Sadam penambal jalan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Aksi yang dilakukannya sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Saat ditemui banthayo.id Minggu (10/3), dia sedang menambal jalan yang di Desa Lompotoo. Foto oleh: Renal Husa
zoom-in-whitePerbesar
Opa Sadam penambal jalan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Aksi yang dilakukannya sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Saat ditemui banthayo.id Minggu (10/3), dia sedang menambal jalan yang di Desa Lompotoo. Foto oleh: Renal Husa
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID - Matahari perlahan turun dari peraduannya. Cakrawala berubah menjadi senja. Tausiah sore dari salah satu stasiun radio mulai terdengar dari pelantang masjid. Saat itu jam dinding menunjukkan pukul 17.13 WITA. Waktunya bagi Husain Wadipulu menghentikan pekerjaannya dan pulang ke rumah untuk bercengkraman dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
"Pekerjaan hari ini sudah selesai,” kata Husain Wadipulu, Minggu (10/3).
Lelaki berumur 69 tahun itu sering disapa 'Opa Sadam' oleh warga setempat. Dia bekerja secara sukarela untuk menambal jalan berlubang yang ada di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Husain mulai dikenal warga karena rutinitasnya itu sejak 2018.
Saat tren di media sosial memperlihatkan banyak orang mengkritik jalan rusak dengan 'mandi' lumpur atau menanam bibit ikan di kubangan jalan dan berkebun di aspal yang mengelupas untuk mendapat perhatian pemerintah, Husain melakukan tindakan lain. Dia langsung memperbaiki jalan rusak di desanya agar tidak ada orang yang celaka.
“Banyak pengendara motor yang sering jatuh, bahkan ada yang mengalami patah kaki akibat jalan berlubang di desa ini. Bahkan kemarin ada yang jatuh tepat di depan rumah saya,” kata Husain saat di temui Banthayo.id beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak melihat orang celaka akibat jalan rusak itulah Husain tergerak untuk menambal lubang-lubang di jalan desanya. Dia sendiri mengaku pernah mengalami kecelakaan akibat masalah serupa, sehingga dalam beberapa hari dia terpaksa berdiam di rumah untuk proses penyembuhan.
“Rasanya tidak enak (terjatuh akibat jalan rusak),” ucap Husain.
Saat kami temui, Husain baru saja selesai menambal jalan yang tak jauh dari rumahnya. Dia mengangkut semua perkakasnya ke dalam gerobak. Usianya yang tak lagi muda membuat jalan Husain tersendat-sendat.
Opa Sadam, membawa sendiri peralatan yang digunakanya untuk memperbaiki jalan yang rusak. Foto : Renal Husa
Sapaan warga yang berpapasan dengan Husain menjadi 'obat' lelah baginya. Kami mengikuti Husain pulang ke rumahnya melalui jalan aspal yang kontras dengan tambalan semen yang merupakan hasil pekerjaannya.
“Itu hasil tambalan saya beberapa hari lalu," ucap Husain sambil menunjuk jalan yang dia perbaiki.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di rumah, Husain menceritakan pertama kali menambal jalan rusak menggunakan uang pribadinya. Sejak itu tindakan Husain mengundang simpati warga yang melihatnya bekerja. Beberapa pengendara memberinya uang saat bertemu Husain yang sedang memperbaiki jalanan.
Dia mengatakan uang itu dibagi menjadi untuk keperluan menambah bahan menambal jalan dan untuk keperluan sehari-seharinya. Namun, saat ini Husain mengaku sedang mencari pekerjaan lain yang bisa memberinya penghasilan tambahan untuk biaya pengobatan istrinya.
“Istri saya sudah sakit sejak 2018 lalu dan beberapa bulan terakhir dia hanya terbaring di ranjang,” kata Husain mengerutkan dahinya, kemudian tertunduk.
Pekerjaan menambal jalan rusak dilakukan Husain hanya selama musim kemarau. "Karena di waktu seperti itulah semen akan cepat mengering. Jika di musim hujan semen akan dibawa hujan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Husain bukan hanya memperbaiki jalan rusak yang ada di desanya, tetapi juga ke desa tetangganya. Dia mengaku tak takut tertabrak pengedara saat memperbaiki jalan. "Karena itu (menunjuk rambu kerucut lalu lintas atau traffic cone), saya tidak gampang di tabrak," katanya.
Dia mendapat traffic cone itu dari seorang polisi yang mengapresiasi pekerjaannya. Sedangkan selama musim hujan, rutinitas Husain bisanya menyingkirkan longsoran tanah ke bahu jalan dan membersihkan saluran air yang sering tumpah.
Kegiatan Husain mulai dikenal luas setelah foto-fotonya tersebar di media sosial. Bantuan untuk Husain pun mulai mengalir.
Reporter : Renal Husa
Editor : Febriandy Abidin