Melihat Dari Dekat Suku Bajo di Film The Bajau

Konten Media Partner
6 Maret 2019 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulahan masyarakat Torosiaje menyaksikan film The Bajau, di aula serba guna Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Selasa (5/3). Foto : Renal Husa
zoom-in-whitePerbesar
Pulahan masyarakat Torosiaje menyaksikan film The Bajau, di aula serba guna Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Selasa (5/3). Foto : Renal Husa
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID - Indonesia dikenal dengan keragaman suku yang tersebar dari sabang sampai merauke. Setiap suku memiliki kebudayaan dan ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah suku Bajo, yang menjadikan laut sebagai kampung halaman dan perahu sebagai tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Suku Bajo sendiri tersebar di Asia Tenggara, tetapi kehidupan mereka di beberapa negara tidak diakui. Di Gorontalo, suku Bajo dapat ditemukan di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.
Malam ini (5/3), film The Bajau yang menceritakan tentang kehidupan suku Bajo, diputar di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, setelah dipertontonkan di festival budaya Pasar Hamburg Jerman Oktober 2018 lalu.
Rumah produksi film The Bajau, Watchdoc, memilih desa itu sebagai tempat pemutaran film perdananya di Indonesia. Film yang disutradarai Dandhy Laksono itu disambut antusias masyarakat setempat, karena menceritakan kehidupan mereka.
Dalam film tersebut memperlihatkan perbedaan antara suku Bajo yang ada di Gorontalo dan Sulawesi Tenggara. Suku Bajo di Gorontalo dalam film tersebut masih bisa menikmati tangkapan ikan yang melimpah dibandingkan dengan di Sulawesi Tenggara, karena air laut yang tercemar dan terumbu karang yang rusak akibat pertambangan nikel.
ADVERTISEMENT
Usai pemutaran film, Dandhy dalam sambutannya mengharapkan agar kearifan lokal suku Bajo tetap dijaga. "Lewat film ini saya berharap masyarakat bajo mampu mempertahankan tempat tinggalnya, dan juga bisa menjaga kehidupan laut yang menjadi sumber penghidupannya," tutupnya.
---
Reporter : Renal Husa
Editor : Febriandy Abidin