Mengenal Langga dan Longgo, Bela Diri Khas Gorontalo Sejak Abad ke-16

Konten Media Partner
25 Oktober 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Langga merupakan seni bela diri tradisional Gorontalo yang diperkaya dengan budaya gerak. Jumat, (25/10). Foto : Dok Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Langga merupakan seni bela diri tradisional Gorontalo yang diperkaya dengan budaya gerak. Jumat, (25/10). Foto : Dok Banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO – Langga dan Longgo merupakan bela diri khas Gorontalo yang sudah ada sejak abad ke-16. Saat itu Islam mulai masuk di Gorontalo. Langga adalah sebutan untuk bela diri tanpa senjata. Kalau Longgo bela diri menggunakan senjata tajam.
ADVERTISEMENT
“Keduanya merupakan seni bela diri tradisional Gorontalo yang diperkaya dengan budaya gerak. Hal itu berkaitan dengan upacara adat serta beberapa aktivitas sehari-hari. Seperti memanjat pohon kelapa, berkebun, menyeberang sungai dan lain sebagainya,” jelas Jamaludin Gaib (46), salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang mempejari bela diri Langga dan Longgo.
Langga adalah seni bela diri khas Gorontalo yang sudah ada sejak abad ke-16. Foto : Dok Banthayo.id
Menurutnya, seni bela diri Langga dan Longgo diperkenalkan oleh ulama kepada masyarakat Gorontalo. Seni bela diri itu dipakai untuk mengusir penjajah dari tanah Gorontalo.
“Asal usulnya dari Ju Panggola yang diberi gelar Raja Ilato, yang dapat menghilang dan muncul secara tiba-tiba di kerumunan orang banyak,” kata Jamaludin, Jumat (25/10).
Seni bela diri Longgo menggunakan senjata tajam. Foto : Dok Banthayo.id
Menurut Jamaludin, bela diri itu lahir tanpa harus belajar struktur gerak. Ju Panggola pada saat mengenalkan Langga dan Longgo, hanya meneteskan cairan ke mata muridnya. Lalu secara otomatis mereka sudah mampu melakukan gerakan Langga maupun Longgo.
ADVERTISEMENT
“Bela diri itu berasal dari kata helangga-langgawa yang artinya gerak-gerik. Sehingga mulai dikenal oleh masyarakat Gorontalo dengan sebutan Langga,” tutunya.
Bela diri itu berasal dari kata helangga-langgawa yang artinya gerak-gerik. Foto : Dok Banthayo.id
Gerakan Langga maupun Longgo memiliki makna. Setiap gerak dipengaruhi sistem sosial dengan berbagai kebudayaan yang mengelilinginya.
Khusus seni bela diri Langga, oleh masyatakat Gorontalo sudah dijadikan olahraga tradisional untuk mengadu ketangkasan. Gerakan Langga memiliki teknik mengunci lawan. Bahkan ada gerakan untuk membuka kuncian lawan. Gerakan itu disebut "walama".
Seni bela diri Langga, sudah dijadikan olahraga tradisional untuk mengadu ketangkasan. Foto : Dok Banthayo.id
“Langga dikenal sebagai bela diri khusus perempuan Gorontalo, sementara Longgo adalah bela diri yang dilakukan laki-laki di Gorontalo,” tambahnya Jamaludin.
Selain dikenal sebagai bela diri, Langga dan Longgo kini diolah menjadi tarian yang kerap dijumpai saat upacara penyambutan tamu kebesaran adat di Gorontalo.
ADVERTISEMENT
----