Mengenal Tomy Alie, Kolektor Ratusan Jam Dinding Asal Gorontalo

Konten Media Partner
10 September 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tomy Alie, kolektor jam dinding, warga Kelurahan Limba U, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Foto : Dokumen Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Tomy Alie, kolektor jam dinding, warga Kelurahan Limba U, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Foto : Dokumen Banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Tomy Alie, warga Kelurahan Limba U, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, gemar mengoleksi jam dinding. Ia memiliki ratusan jam dinding yang dipasang di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung ke rumahnya, kita akan disambut oleh deretan jam-jam koleksi Tomy. Tepat di depan gerbang rumahnya ada empat buah jam dinding yang terpasang.
Bahkan, saat memasuki dalam rumahnya, kita akan disuguhkan pemandangan ratusan jam yang terpajang di setiap sudut ruangan. Hampir semua ruangan di rumah Tomy dipasangi jam, tak terkecuali di kamar mandi.
"Saya lebih suka mengoleksi jam dinding dibandingkan barang lain," tutur Tomy, saat berbincang dengan Banthayo.id di rumahnya, Selasa (10/9).
Sebanyak 160 jam dinding terpajang di seluruh bagian rumah milik Tomy. Foto: Banthayo.id
Tomy bercerita, kesenangan mengoleksi jam dinding berawal dari konsistennya ia mengatur waktu. Kini, kata Tomy, sudah ada 160 jam dinding yang ia koleksi sejak tahun 1991.
"Waktu makan, waktu tidur, waktu mandi, waktu untuk berpakaian, dan waktu salat. Sebagian aktivitas sudah diatur waktunya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Karena konsisten mengatur waktu itulah ia menempatkan jam dinding di setiap sudut ruangan rumah. Tujuannya, agar bisa selalu memantau waktu. "Jika bepergian ke luar kota, saya hanya membeli jam dinding," jelasnya.
Jam hasil koleksi sudah bisa terlihat saat memasuki pintu gerbang rumahnya. Foto : Dokumen Banthayo.id
Tomy mengaku, alasan dirinya menyukai jam karena alat itu merupakan penunjuk waktu. Ia juga bercerita, jam dinding miliknya itu berasal dari beberapa kota di luar Gorontalo, seperti Bandung, Jakarta, Manado, Semarang, Kalimantan, Singapura, dan Thailand.
"Ketika orang lain membeli barang-barang mahal saat ke luar kota, saya hanya membeli jam dinding saja. Dan harganya tidak mahal," katanya.
Koleksi jam dinding milik Tomy berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Foto: Banthayo.id
Anehnya, meski memiliki ratusan jam dinding, Tomy tidak mempunyai jam tangan. "Terakhir saya menggunakan jam tangan itu pada tahun 90-an. Tapi saya lepas lantaran tidak nyaman," ucapnya.
Jam dinding koleksi Tomy Alie. Foto: Banthayo.id
Tomy menggemari hobinya sejak tahun 1991 hingga saat ini. Foto: Banthayo.id
Ada ratusan jam yang terpajang di setiap sudut ruangan. Foto: Banthayo.id
Kesenangan Tomy mengoleksi jam dinding berawal dari konsistennya ia mengatur waktu. Foto : Dokumen Banthayo.id
Kini, sudah ada 160 jam dinding yang ia koleksi sejak tahun 1991. Foto: Banthayo.id
Karena konsisten mengatur waktu itulah ia menempatkan jam dinding di setiap sudut ruangan rumah. Foto: Banthayo.id
Beberapa bentuk jam dinding yang dikoleksi Tomy. Foto: Banthayo.id
Jam dinding yang terpasang di salah satu ruangan rumah Tomy. Foto: Banthayo.id
Koleksi jam dinding milik Tomy juga terpajang di dalam kamar mandi. Foto: Banthayo.id
Tomy menggantung jam dinding hingga ke dapur rumahnya. Foto: Banthayo.id
----
ADVERTISEMENT
Reporter: Rahmat Ali
Editor: Febriandy Abidin