Musim Penghujan, Gorontalo Siaga Bencana

Konten Media Partner
1 Mei 2019 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debit air di Bendungan Alale yang meningkat mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bone Bolango, terendam banjir dan tanah longsor.  Rabu, 01/5. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
zoom-in-whitePerbesar
Debit air di Bendungan Alale yang meningkat mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bone Bolango, terendam banjir dan tanah longsor. Rabu, 01/5. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID - Curah hujan tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah di Gorontalo dilanda banjir. Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, ada empat wilayah yang terkena musibah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Sumarwoto, Selasa (30/4) mengatakan, wilayah yang terkena musibah banjir antara lain di Kabupaten Gorontalo Utara, sebanyak 13 rumah dan 25 jiwa yang menjadi korban.
Banjir rob, banjir air laut akibat naiknya permukaan air laut yang terjadi di kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara. ( Foto : Istimewa)
Selanjutnya di Kabupaten Bone Bolango, sekitar 20 rumah 99 jiwa, Kabupaten Pohuwato, sekitar 183 rumah dan 1185 jiwa.
“Banjir paling parah ada di Kabupaten Pohuwato. Dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Hal ini disebabkan volume curah hujan yang begitu tinggi melanda Gorontalo dan sekitarnya,” kata Sumarwoto.
Sumarwo juga mengatakan, di Pohuwato, sebanyak 33 kepala keluarga yang mengungsi.
"Kami saat ini telah mendirikan dapur darurat untuk membantu para korban mencukupi kebutuhan makan," ujarnya.
Dia menjelaskan, curah hujan yang mengguyur Gorontalo selama tiga hari ikut berdampak pada kerusakan fasilitas umum.
ADVERTISEMENT
"Seperti jembatan yang ada di Kabupaten Bone Bolango nyaris ambruk,” jelas Sumarwoto.
Sebahagian Ruas jalan Ambruk, akibat tergerus Luapan Air sungai Bulango. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Sementara itu, dari pantauan Banthayo.id, rusaknya jembatan penghubung Desa Tolomato dan Desa Lombongo di Kecamatan Suwawa, Bone Bolango, akibat tergerus luapan air sungai Bulango.
Sehingga tanah penopang di bawah jembatan ambruk. Dengan kondisi ini, jalan tersebut hanya bisa dilewati oleh satu mobil saja. Pasalnya, tanah yang amblas tersebut membuat jalan menganga dan dalam seperti jurang.
Kepala Desa Tolomato, Rustam Mokodompit mengungkapkan, perbaikan jembatan tersebut sudah yang kedua kalinya. Namun lagi-lagi dengan curah hujan yang tinggi membuat aliran sungai Bolango meluap yang mengakibatkan ambruknya sebahagian badan jalan.
"Ini dulunya diperbaiki oleh masyarakat secara sukarela. Dan waktu itu dapat bantuan dari BPBD berupa 100 karung berisi pasir untuk memperbaiki jalan yang ambruk tersebut," katanya.
Banjir merendam pemukiman warga di sejumlah wilayah Di kabupaten Bone Bolango, Foto : Istimewa)
Dampak banjir juga terjadi di Desa Bulontala, Suwawa Selatan, Bone Bolango. Banjir mengakibatkan jalan penghubung Kecamatan Botupingge dan Kecamatan Suwawa Selatan terputus.
ADVERTISEMENT
Irwan (32), warga setempat menjelaskan dengan kondisi ini memaksa warga mencari alternatif untuk bisa sampai di wilayah seberang.
"Ini karena air sungai meningkat. Sehingga jalan tersebut tergerus air,” ungkapnya.
Tambah Irwan, dampak dari putusnya jalan membuat pengguna kendaraan roda empat harus berputar sejauh satu kilometer untuk kembali ke jalan utama.
“Karena ini sejak dulu belum di aspal, sehingga air sangat mudah merusak jalan tersebut,” tutupnya.
TNI dan warga secara swadaya memperbaiki jembatan Ambruk di desa Tolomato, kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango yang terancam Putus. (Foto : Istimewa)
-----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin