Pasar Senggol di Kota Gorontalo Resmi Dibuka

Konten Media Partner
29 Mei 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktifitas Pasar senggol atau pasar malam, di Kota Gorontalo. Selasa, (28/5). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Aktifitas Pasar senggol atau pasar malam, di Kota Gorontalo. Selasa, (28/5). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Pasar senggol di Kota Gorontalo mulai digelar pada Senin malam (27/5). Pusat penjualan yang menyediakan berbagai macam produk itu hanya di buka setiap pertengahan bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Pantauan Banthayo.id, Rabu (29/5), pakaian, beragam aksesori, sepatu dan masih banyak lagi yang dijual di pasar senggol. Harganya mulai dari ribuan hingga ratusan ribu.
Pedagang kuliner juga hadir di pasar senggol. Bagi pembeli yang kehausan atau kelaparan, bisa segera mencicipi kuliner yang ada di kompleks pasar senggol.
Ratusan lapak pedagang yang menjual berbagai kebutuhan lebaran. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Gorontalo, Adrianto Abdulah mengatakan, di tahun ini mereka menunjuk pihak kedua untuk mengelola pasar senggol. Sementara untuk jumlah pelapak, tak berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Kami putuskan jumlah pedagang di pasar senggol sama dengan tahun kemarin, sebanyak 400 pelapak" katanya.
Jelasnya, Pemerintah Kota Gorontalo tidak menambah jumlah pedagang, dengan alasan agar bisa menyesuaikan dengan luas area lapak yang dibangun sebelumya. Karena terangya, kawasan pasar senggol meliputi pusat pertokoan dan sebahagian berada di sekitaran pasar sentral Kota Gorontalo.
Pedagang yang berjualan di pasar senggol mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta hanya dalam waktu sinngkat. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Kami ingin memberikan kenyamanan bagi para pengunjung dan pedagang yang ada di pasar tersebut. Sehingga dalam pembagian areanya juga disamakan dengan tahun kemarin. Dan kami mengharapkan pengelola untuk memperhatikan masalah lapak dan kendala yang dihadapi pedagang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua panitia pasar senggol, Arifin mengatakan, untuk sewa lapak pemerintah mematok harga Rp 650 ribu per unit dengan ukuran 3x3 meter.
Namun, ada juga sebahagian pedagang yang tidak menempati lapak dengan ukuran tersebut, karena ada yang memilih bergabung dengan pedagang lain.
"Ada yang numpang di lapak pedagang lain. Namun tetap kami mintai biaya sesuai dengan ketentuan sebelumnya," katanya.
Pasar senggol yang dibuka sejak pagi, hingga malam hari, ramai di kunjungi warga dari berbagai wilayah di Gorontalo. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Berbeda di tahun sebelumya, tambah Arifin, untuk tahun ini harga sewa lapak turun. Pada tahun 2018 harga lapak mencapai Rp 750 ribu.
"Itu sudah menjadi aturan dan kita tinggal menjalankan sesuai regulasi yang ada," katanya.
Irna Rauf (41) salah satu pedagang mengungkapkan, ia selalu berjuakan di pasar senggol. Ia menjual grosiran kain gorden dan karpet untuk kebutuhan lebaran. Ira mengaku bisa mendapatkan keuntungan ratusan juta.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah bisa menutupi biaya untuk pembayaran lapak," katanya.
Di pasar ini warga bisa menemukan berbagai kebutuhan mereka, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga kue lebaran. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Irna menambahakan, ia berharap pemerintah lebih efektif dalam melakukan pengelolaan pasar senggol, apalagi biaya distribusi parkir yang hingga kini menjadi keluhan masyarakat. Adanya hal itu bisa mengurangi para pengunjung bahkan pelancong yang datang berbelanja di pasar senggol.
"Lebih ditertibkan lagi, terutana pemerintah bisa mengatur parkiran motor. Karena sudah banyak masyarakat yang membuat tempat parkir tanpa ada ketentuan dari pengelola pasar senggol," tutupnya.
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin