Pemandian Air Panas, Objek Wisata Pertama di Desa Pangi, Gorontalo

Konten Media Partner
15 September 2019 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Objek wisata pemandian air panas Desa Pangi yang dikelola pemerintah desa lewat alokasi dana desa. MInggu, (15/9). Foto : Dok Banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Objek wisata pemandian air panas Desa Pangi yang dikelola pemerintah desa lewat alokasi dana desa. MInggu, (15/9). Foto : Dok Banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO – Masyarakat Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mulai mengembangkan objek wisata baru lewat pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD).
ADVERTISEMENT
Mereka memanfaatkan kolam yang terbengkalai menjadi lokasi pemandian air panas. Inovasi itu lewat inisiatif pemerintah desa dan juga masyarakat setempat. Lalu dana desa dimanfaatkan untuk pengembangan kolam renang dan beberapa fasilitas wisata, seperti gazebo, kamar ganti, dan loket.
Sejumlah masyarakat terlihat sudah mulai mengunjungi lokasi wisata. Foto : Dok Banthayo.id
“Kolam itu dibuat pada tahun 2017, menggunakan APBN pada program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Namun, karena sudah lama terbengkalai, pada Maret 2019 kemarin, kita kembangkan menjadi objek wisata lewat ADD sebesar Rp 173 juta,” kata Sekretaris Desa Pangi, Roni Saleh, Minggu (15/9).
Ia mengatakan, dalam pengelolaan dana desa tersebut, mereka berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Pangi, yang memprioritaskan pengembangan desa di bidang pariwisata.
Menurut Roni, pembangunan objek wisata di kawasan tersebut bisa membawa dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat. Selain itu juga bisa menjadi pemasukan pendapatan asli desa.
Inovasi itu lewat inisiatif pemerintah desa dan juga masyarakat setempat. Foto : Dok Banthayo.id
“Ini objek wisata pertama kali di Desa Pangi. Saya rasa akan banyak mengundang pengunjung. Sehingga masyarakat di sekitar lokasi wisata bisa berjualan makanan dan minuman,” jelas Roni.
ADVERTISEMENT
Di kolam itu, tutur Roni, masyarakat bisa berenang dan menikmati air panas yang bersumber dari mata air alami. Untuk saat ini pemerintah baru membangun satu kolam renang dengan ukuran 6x12 meter. Ada juga satu ruang ganti dan 10 gazebo kuliner untuk para pengunjung.
Tempat wisata dibangun untuk meningkatkan pemasukan pendapatan asli desa. Foto : Dok Banthayo.id
“Saat ini kita masih uji coba. Tapi sudah banyak masyarakat yang berkunjung. Pembangunan akan terus kami lakukan dengan menambah beberapa wahana wisata. Sementara untuk pengerjaannya kami targetkan tiga tahun sesuai master plan dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar,” katanya.
Di lokasi wisata terdapat sejumlah fasilitas, berupa gazebo, kolam air panas dan ruang ganti. Foto : Dok Banthayo.id
Jika pembangunan telah selesai, tambah Roni, maka wisata tersebut akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
“Agar nantinya pengelolaan pendapatan dana desa bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Rahmat Ali Editor : Febriandy Abidin