Pemda Siapkan Anggaran Rp 16 Miliar Untuk Akses Jalan Buhu-Ulobua

Konten Media Partner
14 Oktober 2019 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan mobil Bupati Gorontalo, saat mengunjungi Desa Ulobua. Senin, (14/10). Foto : Humas Pemkab
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan mobil Bupati Gorontalo, saat mengunjungi Desa Ulobua. Senin, (14/10). Foto : Humas Pemkab
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Komitmen Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo terhadap perbaikan jalan di pelosok desa terus ditunjukan. Komitmen itu ditunjukan di ruas jalan yang menghubungkan Desa Buhu dan Desa Ulobua di Kecamatan Tibawa.
ADVERTISEMENT
Tahun 2018, ruas jalan itu sudah ditangani dengan anggaran tahap satu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Totalnya sebesar Rp 14 miliar.
Program itu merupakan komitmen pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Juga untuk meningkatkan perekonomian.
Tahun ini, ruas jalan Buhu - Ulobua kembali mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
"Ruas jalan ini akan membuka akses ke salah satu desa terpencil di Kabupaten Gorontalo. Tahun anggaran 2020 akses jalan tersebut akan diaspal dengan menghabiskan dana Rp 16 miliar. Anggaran ini berasal dari DAK tahun 2020 yang sudah ditetapkan pada akhir bulan September 2019 yang lalu,” ungkap Bupati Nelson saat mengunjungi Desa Ulobua, Kecamatan Tibawa, Minggu (13/10).
ADVERTISEMENT
Kunjungan Bupati Nelson bersama pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) itu masih dalam rangka kegiatan "Gema nyata dalam pembangunan tahap tiga" di Kecamatan Tibawa.
Bupati Nelson mengatakan, anggaran tersebut mampu menuntaskan sisa panjang ruas jalan yang belum teraspal. Yaitu sepanjang lebih dari 7 km. Bahkan kata Bupati Nelson, tahun ini pada APBD perubahan telah dianggarkan pembangunan jembatan sepanjang 8 meter dengan anggaran sebesar Rp 500 juta juga untuk ruas jalan Buhu – Ulobua.
Karena akses jalan akan dipenuhi dan dituntaskan pada tahun 2020, Bupati Nelson meminta kepada masyarakat untuk tidak merusak lingkungan.
“Kepada masyarakat jangan menebang pohon dan juga jangan menanam di lahan kemiringan,” pinta Bupati Nelson.
Nelson menyampaikan, tanah miring bisa ditanami dengan jagung. Namun dengan syarat harus di bawa pohon keras. Pohon keras itu, seperti kelapa, cengkeh, buah kemiri dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Sehingga kata Nelson, semua tanaman ini dapat beroleh keuntungan bagi masyarakat. Baik tanaman keras maupun jagung sama-sama dipanen walaupun waktu panennya berbeda.
“Intinya lingkungan itu harus dihijaukan dengan tanaman-tanaman. Kalau ini terjadi maka kehidupan masyarakat akan nyaman dengan kesejukan lingkungan sekitar,” tandasnya.
----
Reporter : Burdu
Editor : Febriandy Abidin