Pemerintah di Gorontalo Tetap Rayakan Tradisi Tumbilotohe

Konten Media Partner
20 Mei 2020 12:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie tetap rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Rabu, (20/5). Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie tetap rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Rabu, (20/5). Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Tak ingin melewati tradisi, sejumlah pejabat di Gorontalo tetap rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie misalnya, bersama dengan istri melakukan pemasangan lampu botol yang sudah digantung di gerbang adat atau ‘alikusu’ di depan rumah dinas Gubernur Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, di tempat yang sama, Rusli harus melakukan doa yang dipimpin oleh seorang imam. Karena meski tak dirayakan meriah, harapannya tradisi ini tidak hilang dan tetap menjadi tradisi sebagaimana ia dirayakan turun temurun. Kendati tak harus ramai.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Foto: Dok istimewa
“Tradisi ini biasa dilaksanakan tiga hari sebelum Idul fitri. Tahun ini masih dalam suasana COVID-19, sehingga aktivitas menghimpun orang banyak tidak dilakukan. Tumbilolothe juga tidak dilaksanakan besar-besaran. Kita sebagai daerah adat hanya melaksanakan di rumah masing-masing dengan kesederhanaan,” ucap Asri Banteng, Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Gorontalo.
Wakil Wali Kota Gorontalo, Rian Cono, rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Foto: Dok istimewa
Asri berharap, makna dari tradisi ini tetap menyala di dalam hati warga Gorontalo. Ia menjelaskan bahwa Tumbilotohe selain sebagai luapan kegembiraan menyambut malam lailatulkadar, juga dimaknai sebagai momentum untuk mengelurkan zakat fitrah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di rumah dinas Gubernur Gorontalo, perayaan yang sama juga ikut dilaksanakan di rumah jabatan wakil gubernur, sekda, dan wali kota.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, rayakan Tumbilotohe walau dengan cara sederhana. Foto: Dok istimewa
“Pelaksanaannya lain dari yang lain. Tetap dilaksanakan tapi secara mandiri oleh masyarakat di rumah masing-masing. Dan tidak ada lagi pelaksanaan secara terbuka dengan cara festival, dan lomba-lomba lainnya itu sudah tidak dilaksanakan (selama pandemi COVID-19) mewabah,” kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
Tumbilotohe sendiri jika diartikan secara harfiah adalah pasang lampu. Dirayakan di tiga hari terakhir Ramadhan. Menjadi momentum menyambut Idul fitri. Tradisi ini pun sebenarnya telah bertransformasi dari segi alat dan cara perayaannya. Dari waktu ke waktu, transformasi itu kontras terlihat. Misalnya dari jenis lampu yang diguanakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
-----
Reporter: Wawan Akuba