Pengguna Aplikasi E-Samsat di Gorontalo Kurang dari 10 Persen

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Ilustrasi Samsat online.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Samsat online.
ADVERTISEMENT
GORONTALO – Akses layanan pembayaran pajak kenderaan bermotor di Indonesia kini lebih mudah, karena sudah berbasis online. Layanan itu termasuk di Gorontalo. Namun penggunannya lebih sedikit dibanding masyarakat membayar langsung.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan Pajak Kenderaan Bermotor, UPTD Wilayah II Badan Keuangan Provinsi Gorontalo, Surianto Gobel, bahwa pengguna aplikasi e-Samsat masih belum mencapai 10 persen dibandingkan dengan membayar secara manual.
“Masyarakat rata-rata lebih memilih datang langsung. Kendalanya mungkin karena mereka anggapnya jadi kerja dua kali, pertama ke bank, kemudian datang lagi ke samsat,” kata Surianto.
Padahal menurut Surianto, manfaat aplikasi itu lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat, terutama dalam pembayaran pajak kenderaan bermotor.
“Ini sudah disosialisasikan. Mulai dari televisi, radio, bahkan sampai memasang spanduk. Waktu itu saat peluncuran sudah dilakukan sosialisasi untuk bagaimana menggunakan aplikasinya. Waktu itu tahun 2018, yang diluncurkan oleh Gubernur Gorontalo,” sambungnya.
Surianto juga mengatakan bahwa yang menggunakan aplikasi e-Samsat hanyalah masyarakat paham sistem online. Misalnya orang yang kesehariannya di kantor dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Masih banyak masyarakat yang belum paham, dan juga ada masyakat awam. Jadi mungkin saja itu salah satu kendalanya,” katanya.
Surianto mengimbau kepada masyarakat agar lebih cerdas lagi dalam menggunakan aplikasi e- Samsat. Sebab ke depan ini akan terus didorong supaya jumlah pengguna aplikasi ini bertambah.
“Apa lagi sekarang ini kan masih ada pandemi COVID-19. Olehnya kami mengimbau kepada masyakat lebih cerdas dan sadar bahwa dengan sistem berbasis online ini dapat mengurangi risiko dan tentu meningkatkan kepercayaan masyarakat,” tutup Surianto. Jumat, (14/8).
-----
Reporter : Herman Abdullah