Potret Kreasi Ibu di Gorontalo: Ubah Limbah Plastik Jadi Aksesori Unik

Konten Media Partner
16 Februari 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Minggu, (16/2). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
zoom-in-whitePerbesar
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Minggu, (16/2). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Sebagian orang menganggap sampah sebagai barang buangan. Namun, bagi beberapa orang yang kreatif, sampah justru menjadi barang menarik yang bisa dijual.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Seperti yang dilakukan Nining Mantali (35 tahun), warga Desa Talumopatu, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang mengubah limbah plastik menjadi aksesoris unik.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Ibu dua anak ini menuturkan, memanfaatkan limbah menjadi produk kerajinan, seperti bunga tiruan, bros yang bermotif karawo khas Gorontalo, suvenir, tas dan kaligrafi, yang memiliki variasi warna.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
"Awalnya saya hanya membuat kerajinan sederhana, yang saya buat dari barang-barang bekas, namun, sedikit peminat waktu itu. Jadi saya terpikir untuk membuat kerajinan bermotif karawo, dan alhamdulillah banyak yang membeli," jelas Ningsi saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/2).
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Pekerjaan itu sudah dilakoninya sejak tahun 2016. Produknya mulai diminati masyarakat saat dirinya membuat bros dengan motif karawo. Dengan produk yang memiliki kearifan lokal itulah, usahanya mulai dilirik pembeli.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Hasil kerajinan tangannya tidak hanya di minati masyarakat lokal, akan tetapi, produknya diminati dari luar daerah. Dengan begitu, perekonomiannya mulai meningkat.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
"Kalau aksesoris dan suvenir saya Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu. Harganya bervariasi, tergantung besar dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan," kata Ningsi.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
Menurut Ningsi, memanfaatkan sampah menjadi produk bernilai guna, sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat terhadap peduli lingkungan. Berangkat dari peduli dengan pencemaran sampah saat ini, Ningsi, memulai usahanya.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
"Saya mulai ajak anak-anak yang memiliki ekonomi lemah untuk bekerja sama memanfaatkan sampah menjadi barang jadi. Lewat kreativitas mereka, kini mereka bisa menghasilkan keuntungan," tandas Ningsi.
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
IRT di Gorontalo Mengubah Sampah Jadi Barang Bernilai Rupiah. Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
---
ADVERTISEMENT