Potret Rumah Reyot di Dekat Kantor Bupati Bone Bolango, Gorontalo

Konten Media Partner
19 Juli 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kediaman Marlin Abdul yang berada di Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Berdindingkan anyaman bambu, beratap rumbia. Jumat {19/7}. Foto : Dok. Banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kediaman Marlin Abdul yang berada di Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Berdindingkan anyaman bambu, beratap rumbia. Jumat {19/7}. Foto : Dok. Banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Kamis (18/7) sore, banthayo mendatangi kediaman Marlin Abdul (65), warga Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Rumah reyot ukuran 4x4 meter miliknya tak pernah mendapat bantuan sosial pemerintah setempat. Padahal rumah itu tak jauh dari kantor bupati setempat.
ADVERTISEMENT
Rumah itu beratap rumbia dan berdinding anyaman bambu. Sejak 2006, Marlin Abdul dan satu anak laki-lakinya menempati rumah itu.
Dinding rumah itu sudah bolong di beberapa bagian. Di ruang tamu ada satu bangku panjang dan meja yang sudah usang dimakan usia. Lantai plester sudah banyak yang rusak, sehingga tanah terlihat jelas.
Sudah sejak 2006, keluarga Marlin Abdul menempati rumah reyot ukuran 4x4 meter, terlihat kondisi dinding rumah sudah rusak berlubang. (Foto : Dok. Banthayoid)
Menurut Marlin, pemerintah pernah datang melihat rumahnya. Janji mereka akan memberi bantuan perbaikan rumah. Namun tak pernah ada. Janji pemerintah bikin Marlin kecewa, hingga ia tak lagi mengharapkan bantuan.
"Pernah datang pemerintah cuma ba foto-foto ba bilang mo dapa bantuan tapi ada tunggu-tunggu tidak ada (Pernah datang pemerintah mengambil foto. Mereka bilang akan mendapat bantuan, tapi ditunggu tidak ada)," katanya.
ADVERTISEMENT
Marlin bercerita, terakhir pemerintah memberi bantuan pada tahun 2016. Saat itu bantuannya berupa BLSM sebesar Rp 1,2 juta.
Marlin Abdul sehari-hari bekerja sebagai petani penggarap. Dengan hasil itu, dirinya memenuhi kebutuhan keluarganya. (Foto : Dok. Banthayoid)
Keseharian Marlin berkebun jagung milik orang lain. Hasil penjualan jagung akan dibagi. Penghasilan itulah yang ia pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan itu ia lakukan lantaran suaminya telah lama meninggal dunia. Semua itu ia jalani dengan lapang dada.
Sementara itu, wartawan Banthayo telah mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Bone Bolango untuk bertemu dengan Kepala Dinas, Dian Susilo. Seorang penerima tamu di kantor itu mengatakan kadis sedang rapat. Saat wartawan banthayo mengatakan mau menunggunya, penerima tamu tersebut mengatakan rapat akan berlangsung lama.
Di dalam rumah Marlin Abdul hanya terdapat satu buah meja dan kursi, yang gunakan untuk menerima tamu yang datang. (Foto : Dok. Banthayoid)
Hingga berita ini ditulis, banthayo juga telah menghubungi kadis lewat pesan Whatsapp. Namun tak ada tnggapan. Saat ditelpon pun juga tak diangkat.
ADVERTISEMENT
Reporter: Rahmat Ali, Mirna Ahaya Editor: Febriandy Abidin