Potret Warga Terisolasi, di Gorontalo Saat Mendapat Pengobatan Gratis

Konten Media Partner
4 Juli 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di dusun Waolo mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Kamis, (4/7) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Warga di dusun Waolo mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Kamis, (4/7) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, beri pelayanan kesehatan gratis di wilayah terisolasi di Dusun Waolo, Desa Molotabu, Kamis (4/7).
ADVERTISEMENT
Pantauan Banthayo.id, warga mendapat pelayanan suntik gratis, cek tekanan darah, hingga pemberian obat sesuai keluhan.
Imbran Hipi (65), warga setempat, harus berjalan selama 30 menit dari rumahnya hingga ke tempat pemeriksaan. Lama waktu tempuh karena ia harus melewati perbukitan. Rumah-rumah di sana juga cukup jarang dan berjauhan.
"Saya diberi tahu tetangga bahwa ada pengobatan gratis. Jadi saya bersama istri jalan kaki dari rumah," ungkap Imbran.
Sebanyak 105 warga yang datang untuk berobat. Dengan keluhan ISPA, darah tinggi, malaria, juga gatal-gatal. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Kepala Puskesmas Kabila Bone, Herlina Pakaya mengatakan, warga di Dusun Waolo merupakan wilayah terisolasi. Di sana sempat diserang "scabies", penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kecil di dalam kulit.
Penyakit itu menyerang warga pada tahun 2015. Lalu Puskesmas secara rutin menyalurkan obat kepada warga yang terkena dampak. Pada tahun 2017 penyakit itu berhasil ditanggulangi.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu hampir seluruh warga yang berada di Dusun Waolo mengidap scabies, baik anak-anak, maupun orang dewasa. Dan itu akibat pola hidup mereka yang kurang teratur," jelas Herlina.
Tim Puskesmas Kabila Bone, Bone Bolango berjalan puluhan kilometer menuju Dusun Waolo. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Kepala Dusun Waolo, Podu Anton menerangkan, selama ini masyarakat sangat minim menerima pelayanan kesehatan, karena kurangnya tenaga medis.
Sementara akses jalan menuju ke Puskesmas Kabila Bone, memiliki jarak sangat jauh. Harus ditempuh selama dua jam, dengan menyusuri hutan dan perbukitan. Dengan jarak itu, masyarakat enggan untuk berobat.
"Warga di sini memilih harus menahan sakit. Biasanya warga yang sakit harus menunggu pihak kesehatan dulu, lalu berobat," jelas Podu Anton.
Akses menuju Dusun Waolo di Bone Bolango. Tim harus melewati jalan berbukit hingga melewati hutan alam. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Podu menjelaskan, gatal-gatal adalah penyakit yang selalu menyerang warga. Bahkan penyakit itu mendominasi di antara 300 warganya. Menurutnya, perlu adanya sosialisasi dari pihak kesehatan tentang pentingnya pola hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Apalagi, rata-rata penduduk di wilayah itu memiliki hewan peliharaan anjing, yang suatu saat bisa menggigit dan menularkan penyakit rabies.
Kepala Puskesmas Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Herlina Pakaya, beserta satu perawat dibantu aparat kepolisian membawa obat untuk diberikan kepada warga di Dusun Waolo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Saya harap dengan kegiatan ini, masyarakat bisa sadar. Secara rutin pengobatan ini bisa hadir ditengah-tengah masyarakat, maka gejala penyakit apapun yang dikeluhkan warga bisa secepatnya kita ketahui dan ditangani," pungkasnya.
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin