Puluhan ASN Terinfeksi Corona, Pemkab Gorontalo Kembali Berlakukan WFH

Konten Media Partner
5 Agustus 2020 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASN di Kabupaten Gorontalo. Rabu, (5/8). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
ASN di Kabupaten Gorontalo. Rabu, (5/8). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GORONTALO - Perkantoran, terlebih milik pemerintah, menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Gorontalo. Hingga saat ini, di Kabupaten Gorontalo sudah ada puluhan Aparatus Sipil Negara (ASN) terkonfirmasi terpapar COVID-19. Mulai dari sekretaris daerah (sekda) hingga sembilan kepala dinas setempat. Saat ini, beberapa ada yang menjalani karantina mandiri di rumah, dan menempati tempat-tempat karantina yang disediakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sehingga, untuk mencegah agar penyebaran virus corona ini tidak semakin masif. Bupati Gorontalo, Neslon Pomalingo, kembali mengeluarkan kebijakan untuk aparatnya bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) hingga satu minggu ke depan, terhitung dari 3 Agustus hingga 7 Agustus 2020.
Kebijakan WFH itu sendiri tertuang dalam surat pemberitahuan bernomor 800/BK-Diklat/80C, yang dikeluarkan Senin (3/8) dan ditunjukan kepada seluruh Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Gorontalo. Surat itu sendiri ditandatangani oleh Sekda, Hadijah U Tayeb yang saat ini sementara menjalani karantina mandiri karena terkonfirmasi positif COVID-19.
“Disampaikan terhitung mulai tanggal 3 s/d 7 Agustus 2020, ASN dapat bekerja dari rumah,” sebagaimana dikutip dalam surat tersebut.
Adapun ketentuannya, setiap kepala perangkat daerah atau kepala dinas (kadis) mengatur jadwal ASN yang bekerja dari rumah adalah sepertiga dari jumlah ASN. Artinya, jika ASN di OPD berjumlah 100 orang, maka yang WFH adalah 30 orang.
ADVERTISEMENT
Nelson sendiri mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan supaya pelayanan kepada masyarakat tetap terlaksana dengan baik. Lagian menurut Nelson, langkah preventif untuk melacak penyebaran COVID-19 di wilayahnya telah ia lakukan. Sehingga tak perlu meliburkan ASN 100 persen.
“Kita kemarin sudah melacak untuk menemukan siapa saja pejabat kita yang terinfeksi dengan melakukan swab massal. Kita juga rutin mendisinfeksi ruangan-ruangan kantor agar tidak menjadi media penularan virus ini,” kata Neslon saat ditemui di kediamannya.
Nelson sendiri memastikan, meski banyak pejabatnya yang terinfeksi, namun pelayanan tetap ia optimalkan. Sebaliknya, ia justru berupaya bagaimana agar seluruh pejabat dan masyarakatnya bisa segera sembuh dari infeksi virus ini.
“Kita berupaya agar bagaimana pasien-pasien COVID-19 di Kabupaten Gorontalo segera sembuh. Apalagi pejabat yang notabennya melayani masyarakat. Kita berikan makanan tambahan mereka, kita berikan vitamin dan seterusnya, kemudian dilakukan deteksi setiap hari. Cek melalui puskesmas,” kata Nelson.
ADVERTISEMENT
Nelson juga mengungkapkan, “dalam waktu dekat ini, kita akan melakukan rapid tes massal untuk pejabat dan masyarakat. Karena swab itu kan mahal, jadi rapid test saja dulu.”
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, kasus COVID-19 di Kabupaten Gorontalo mencapai angka 378. Rinciannya, 236 orang dirawat, 131 orang sembuh, dan 11 orang meninggal dunia.
-----
Reporter: Wawan Akuba