Sederhana Perayaan Ketupat di Gorontalo

Konten Media Partner
1 Juni 2020 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, rayakan lebaran ketupat secera sederhana. Senin, (1/6). Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, rayakan lebaran ketupat secera sederhana. Senin, (1/6). Foto: Dok banthayo.id (Herman Abdullah)
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Perayaan hari raya ketupat di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo tak asing bagi masyarakat Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Karena setiap tahun, masyarakat di Kecamatan Limboto Barat selalu menyambut lebaran ketupan dengan tradis khas Jawa Tondano (Jaton). Mulai dari gebyar ketupat hingga turnamen pacuan kuda.
Namun tidak dengan tahun ini. Masyarakat di sana untuk sementara waktu meniadakan gebyar ketupat dan pacuan kuda. Hal itu karena masih masa pandemi COVID-19 dan Provinsi Gorontalo juga masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketupat dibuat warga untuk menyambut kerabat yang berkunjung. Foto: Dok banthayo.id (Burdu)
Terlepas dari semua itu, dalam rangka menyambut lebaran ketupat, masyarakat Yosonegoro dan sekitarnya tetap menyambut lebaran ketupat dengan sederhana. Mereka tetap menyediakan dodol dan nasi bulu (nasi bambu).
Dodol Ketan menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat keturunan Jawa Tondano. (Foto : Burdu/banthayoid)
Rahayu Abdullah, adalah seorang warga di Yosonegoro, yang setiap tahun menjelang lebaran ketupat memasak dodol dan nasi bulu.
"Tradisi seperti ini memang sudah ada dari sejak saya lahir, dan ini seperti menyambut keluarga lain dari luar Yosonegoro," ujar Rahayu
Seorang warga yang tengah membuat Dodol Ketan. (Foto : Burdu/banthayoid)
Lebih jelas kata Rahayu, karena ini sudah menjadi bagian dari tradisi Jawa Tondano, maka dianggap perlu untuk perayaan seperti ini, tetapi dengan situasi saat ini, perayaannya lebih dikhususkan di lingkungan keluarga terdekat saja.
ADVERTISEMENT
"Perayaan tetap ada, macam pembuatan dodol dan nasi bulu. Tetapi untuk kali ini kami lebih mengutamakan keluarga yang dekat-dekat sini," tutupnya.
----
Reporter : Herman Abdullah