Sejumlah Warga Keluhkan Antrean Panjang Kendaraan di Perbatasan Gorontalo-Sulut

Konten Media Partner
3 April 2020 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean Kendaraan di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Jumat, (3/4). Foto: Dok banthayo.id
zoom-in-whitePerbesar
Antrean Kendaraan di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Jumat, (3/4). Foto: Dok banthayo.id
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO-Warga di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, mengeluhkan antrean kendaraan yang cukup panjang yang terjadi di Jalan Trans Sulawesi. Antrean kendaraan itu akibat buka tutup jalur perbatasan antara Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut).
Antrean kendaraan itu akibat buka tutup jalur perbatasan antara Gorontalo dan Sulawesi Utara. Foto: Dok banthayo.id
Buka tutup jalan mulai berlaku pada pukul 18.00-06.00 WITA. Mobil yang tidak berhasil melewati perbatasan pada waktu yang sudah ditentukan, terpaksa bermalam di mobil yang terparkir di depan rumah-rumah warga. Bahkan ada penumpang yang tidur di teras-teras warga.
Buka tutup jalan mulai berlaku pada pukul 18.00-06.00 WITA. Foto: Dok banthayo.id
Hal-hal itu menjadi keresahan masyarakat sekitar karena mengundang kerumunan warga, khususnya pengemudi dan penumpang. Mereka takut penyebaran virus corona terjadi di sekitar antrean.
Mobil yang tidak berhasil melewati perbatasan pada waktu yang sudah ditentukan, terpaksa bermalam di mobil yang terparkir di depan rumah-rumah warga. Foto: Dok banthayo.id
"Sejak diberlakukannya buka tutup jalan, kemacetan diperkirakan mencapai satu kilometer. Biasanya juga panjang kemacetan bertambah," ungkap Mahmud Suleman (25), warga sekitar.
Antrean Kendaraan di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Foto: Dok banthayo.id
Mahmud mengatakan, dengan berkumpulnya orang-orang di tempat itu, maka bisa berpotensi masuknya COVID-19 di Provinsi Gorontalo. Lantaran kendaraan yang mengantre terdapat banyak yang berasal dari luar Provinsi Gorontalo.
Sejak diberlakukannya buka tutup jalan, kemacetan diperkirakan mencapai satu kilometer. Foto: Dok banthayo.id
"Tidak menutup kemungkinan pengemudi yang dari daerah terjangkit COVID-19, saat bermalam di perbatasan tersebut, bisa menularkan virus itu," ungkapnya.
Antrean Kendaraan di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Foto: Dok banthayo.id
Menanggulangi hal itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Utara, IPTU Linggar Rahmadhani, mengatakan pihaknya sudah mengimbau agar pengemudi tidak bermalam di perbatasan Provinsi Gorontalo-Sulawesi Utara yang ada di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. Hal itu demi mengantisipasi tumpukan kendaraan dan juga kemacetan lalu lintas.
Kendaraan yang mengantre terdapat banyak yang berasal dari luar Provinsi Gorontalo. Foto: Dok banthayo.id
"Kami terus mensosialisasikan untuk pengguna jalan yang akan melewati perbatasan pada malam hari, untuk tidak meneruskan perjalannya. Mereka bisa beristirahat di Kecamatan Kwandang," kata Linggar, melalui sambungan telepon Jumat(3/4).
Antrean Kendaraan di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Foto: Dok banthayo.id
"Alhamdulillah setelah adanya himbauan itu, kendaran yang menumpuk semakin berkurang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!