Tak Ada Internet, Puluhan Siswa di Gorontalo Numpang Belajar Daring di Polsek

Konten Media Partner
18 Agustus 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pelajar di Kelurahan Moodu, Kota Timur, Kota Gorontalo, harus menumpang wifi di Polsek Kota Timur, untuk belajar online dalam jaringan (daring), Selasa (18/8). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Para pelajar di Kelurahan Moodu, Kota Timur, Kota Gorontalo, harus menumpang wifi di Polsek Kota Timur, untuk belajar online dalam jaringan (daring), Selasa (18/8). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Puluhan pelajar di Kelurahan Moodu, Kota Timur, Kota Gorontalo, harus menumpang wifi di Polsek Kota Timur, untuk belajar online dalam jaringan (daring), Selasa (18/8).
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, sistem belajar daring di Gorontalo masih menyisakan sejumlah persoalan di masyarakat. Sebab, orang tua siswa mesti menyediakan gawai dan paket data untuk mengakses materi pembelajaran. Kendati, harga keduanya tidaklah murah
“Kebetulan saya sambang (menyambangi) masyarakat, dan melihat anak-anak(nya) saat itu kesulitan masalah paket data. Sehingga atas dasar itulah, saya bersama kapolsek menyiapkan wifi untuk masyarakat,” ungkap Fauji A Sangkala, Bhabinkamtibmas Polsek Kota Timur, Kota Gorontalo.
Dengan adanya wifi (gratis) sangat membantu siswa yang (belajar) dengan sistem daring. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Kata Fauji, di tengah pandemi semacam ini, memang masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi. Di tambah dengan kebutuhan paket data dan gawai, tentu menjadi lebih sulit lagi katanya.
“Pada saat pandemi saat ini, ekonomi sangat terganggu. Dengan adanya wifi (gratis) tentu ini sangat membantu masyarakat, terutama adik-adik siswa yang (belajar) dengan sistem daring,” kata dia.
Tidak hanya menyedikan jaringan wifi, para siswa pun diizinkan untuk menggunakan beberapa ruangan polsek tersebut, tanpa mengganggu pelayanan terhadap masyarakat. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Sementara itu, Kapolsek Kota Timur, IPTU Handono Chris Budiarto, mengungkapkan bahwa tidak hanya menyedikan jaringan wifi, para siswa pun diizinkan untuk menggunakan beberapa ruangan polsek tersebut, tanpa mengganggu pelayanan terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Jadi untuk anak-anak sekolah, mereka belajar daring di ruangan yang tidak mengganggu aktivitas pelayanan kepada masyarakat, yaitu di ruangan SIUM (Seksi Umum) maupun di ruangan kapolsek. Sedangkan ruangan SPKT, ruang pelayanan SKCK, maupun penyidikan, masih bisa digunakan untuk melayani masyarakat,” kata Chris.
Siswa yang datang, dibatasi dengan sistem shift atau bergantian. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Chris menceritakan bahwa memang awalnya yang datang menggunakan wifi di kantornya hanya beberapa siswa saja. Tapi memasuki tahun ajaran baru ini, makin banyak siswa yang datang.
“Mungkin karena mereka saling kasih tahu ke kerabatnya yang lain. Kami juga Polsek Kota Timur, saat apel pagi menyampaikan ke para Bhabinkamtibmas, apabila ada keluhan dari masyarakat mengenai anak-anaknya yang tidak mempunyai data, maka bisa gunakan wifi di kantor ini,” kata dia.
Siswa yang datang, dibatasi dengan sistem shift atau bergantian. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Meski begitu kata Chris, karena makin banyak siswa yang datang, maka ia membatasinya dengan sistem shift atau bergantian, agar tidak terjadi kerumunan siswa. Caranya, setiap satu jam ada 10 siswa yang diizinkan menggunakan ruangan dan menggunakan wifi.
Siswa yang datang, dibatasi dengan sistem shift atau bergantian. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
“Jadi mulai dari jam 8 hingga jam 9, kami izinkan 10 siswa. Jadi bergantian sesuai kapasitas yang ada di Polsek Kota Timur. Untuk siswa yang tidak memiliki hp, kami sediakan juga hp. Karena Bhabinkamtibmas itu dapat hp infentaris dari Mabes Polri. Jadi bisa digunakan kepada siswa yang tidak mempunyai hp,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
-----
REPORTER: Wawan Akuba