Tumbilotohe, Tradisi Masyarakat Menyambut Malam Lailatulkadar

Konten Media Partner
24 Mei 2019 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendekati perayaan tumbilotohe, lampu botol mulai di jual warga di beberapa sudut di Kota Gorontalo. Jumat, (24/5) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Mendekati perayaan tumbilotohe, lampu botol mulai di jual warga di beberapa sudut di Kota Gorontalo. Jumat, (24/5) Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Masyarakat di Provinsi Gorontalo memiliki tradisi tumbilotihe atau pasang lampu untuk menyambut malam lailatulkadar.
ADVERTISEMENT
Tumbilotohe memiliki arti penting bagi warga Gorontalo. Dewan Adat Gorontalo, Yamin Husain menjelaskan, banyak versi yang menyatakan sejarah tumbilotohe.
Salah satu cerita, dimulainya penyebaran Islam di Gorontalo. Saat itu kondisi alam di Gorontalo masih gelap gulita. Lalu masyarakat beramai-ramai memasang "tohetutu" untuk menerangi jalan saat pendistribusian zakat fitrah, tiga hari sebelum lebaran.
Tohetutu menurut Yamin, adalah pelita asli Gorontalo yang dinyalakan sebelum ada minyak. Tohetutu berbahan getah pohon yang diambil dari hutan Gorontalo.
Getah yang sudah terkumpul lalu dibungkus dengan daun woka (Livistona Altissima) kering.
Salah seorang warga tengah memilij lampu botol yang di jual pedagang di pinggir jalan. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Dengan mulai berkembangnya zaman, minyak tanah secara mudah bisa didapatkan. Masyarakat Gorontalo mulai memilih tumbilotohe berbahan bakar minyak," katanya.
Pantauan Banthayo.id, Jumat (24/5), penjual lampu botol mulai terlihat di sejumlah titik jalan di Kota Gorontalo. Lampu-lampu itu dipersiapkan menghadapi malam tumbilotohe.
ADVERTISEMENT
Warga juga mulai membeli lampu botol. Luki (25), seorang pembeli mengatakan, harus mempersiapkan kebutuhan tumbilotihe dari jauh hari agar maksimal.
"Kalau saya membeli dengan jumlah banyak karena kemungkinan kami akan membutuhkannya," katanya.
Dalam sehari pedagang lampu botol mampu meraup untung jutaan rupiah. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Berkah tumbilotohe juga didapatkan pedagang. Ance Dama (53), mengaku bisa mendapatkan keuntungan jutaan rupiah dalam sehari.
"Apalagi sekarang tumbilotohe akan dinilai pemerintah mana yang terbaik. Jadi masyarakat berbondong-bondong membelinya untuk memperindah malam pasang lampu nanti," terangnya.
Tambah Ance, persiapan pembuatan lampu botol sudah dilakukan sejak enam bulan kemarin. Mulai dari pengumpulan botol bekas hingga merangkainya jadi lampu.
Warga tengah membeli lampu botol yang akan di gunakan pada tradisi tumbilotohe. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Harga sebesar Rp 5.000 empat botol lampu. Kalau harga sumbu di jual Rp 2.000 tiap helai," tutup Ance.
----
ADVERTISEMENT
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin