Waspada! Ada 28 Titik Longsor di Jalur Pantai Selatan Gorontalo

Konten Media Partner
3 Agustus 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Longsor menutupi jalan trans sulawesi bagian selatan Provinsi Gorontalo. Senin, (3/8). Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Longsor menutupi jalan trans sulawesi bagian selatan Provinsi Gorontalo. Senin, (3/8). Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Jalan Trans Sulawesi bagian Selatan Provinsi Gorontalo, putus akibat longsor. Hingga Minggu (2/8), setidaknya ada 28 titik longsor yang dilaporkan terjadi di wilayah tersebut. Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Gorontalo sejak dua hari kemarin.
ADVERTISEMENT
Jalan trans ini sebetulnya berada di sepanjang jalur pantai Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Jalur ini menjadi akses kedua menuju Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan sebaliknya. Sehingga keberadaanya sangat vital sebagai jalur transportasi dan ekonomi.
Masyarakat yang berencana melintasi jalur itu, mesti mengurungkan niatnya, sebab bebatuan masih menimbun seluruh badan jalan di setiap titik longsor. Selain itu, ada pohon tumbang masih melintang di ruas-ruas jalan.
Hal itu juga ditegaskan oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou. Ia meminta masyarakat tidak melintasi jalan itu. Sebab kondisinya saat ini masih parah. Meskipun saat ini sudah ada tim dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, jajaran TNI-Polri, bersama warga sedang berupaya membersihkan material longsor.
ADVERTISEMENT
“Mohon ini tidak memasuki jalan Trans Sulawesi wilayah Bone Pesisir sepanjang hari ini. Banyak sekali longsoran dan pohon tumbang di sepanjang jalan,” kata Hamim.
Longsor menutupi jalan trans sulawesi bagian selatan Provinsi Gorontalo. Foto: Dok istimewa
Katanya lagi, rusaknya akses di wilayah ini diperparah oleh sejumlah banjir yang terjadi di beberapa titik. Sehingga masyarakat diminta untuk berhati-hati. Ia sendiri bersama timnya telah terjun ke lapangan untuk meninjau titik-titik yang rusak, dan memastikan akses di wilayah ini segera pulih.
Maskur, Kapolsek Kabila Bone, ditemui di lokasi mengungkapkan bahwa memang banyak titik-titik yang longsornya parah. Sehingga sulit untuk membersihkan material dengan cara manual. Sebab batu-batu besar sulit untuk disingkirkan dari badan jalan.
“Jadi untuk saat ini, memang kalau dilihat dari (kondisi) longsor. Ini tidak dapat dikerjakan secara manual. Harus menggunakan ekskavator. Kita sudah konfirmasi ke kepala desa dan saat ini alat-alat berat sudah menuju ke sini. Namun masih singgah di desa lain untuk menyingkirkan material,” kata Maskur. Senin, (3/8).
ADVERTISEMENT
Memang, sejauh ini sudah ada tiga eksavator, satu loader, dan satu bechoe loader yang digunakan untuk menyingkirkan material longsor.
-----
Reporter: Wawan Akuba