WNA yang Ditemukan Tewas di Hotel di Gorontalo Diduga Stres Berat

Konten Media Partner
29 Maret 2020 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Warga Negara Asing (WNA) yang ditemukan tewas gantung diri di Hotel New Melati pada Sabtu (28/3) kemarin, di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, diduga mengalami gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Jasad WNA tersebut diduga bernama Franl Andres Velte (51), seorang wisatawan yang berasal dari Jerman, dengan nomor paspor: CGINP6GTY/16.09.2028, yang menempati kamar inap hotel nomor 209.
Salah satu saksi, Edo Balu (21), yang merupakan karyawan di hotel tersebut mengatakan, saat itu dirinya sedang duduk di ruang transit Hotel. Edo kemudian mendengar suara benda jatuh dari arah kolam ikan. Untuk memastikan, Edo beranjak ke kolam tersebut, namun yang ia temui hanya sesosok mayat WNA yang tergeletak di lantai kolam ikan. Di lehernya terdapat lilitan tali jemuran berukuran kecil.
“Saya langsung meminta bantuan kepada teman saya, yang juga kebetulan pemandu wisata. Kami langsung menuju polres untuk memberitahukan kejadian tersebut,” ungkap Edo.
Tidak lama polisi langsung datang di lokasi untuk melakukan evakuasi. Bersama tim medis lainnya, tim evakuasi melakukan pemeriksaan kepada korban sesuai dengan prosedur pencegahan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Desmont Harjendro saat dikonfirmasi menjelaskan, dari hasil keterangan Adnan Djalil, seorang saksi yang juga pemandu WNA tersebut menerangakan bahwa korban sebelum meninggal sering terlihat gemeteran saat memegang telepon genggam. Dirinya diduga mengalami penyakit bawaan. Korban sering menceritakan hidupnya kepada Adnan Djalil kalau dirinya dalam keadaan stres.
“Jelas saksi, WNA itu takut kalau dirinya terjangkit COVID-19. Kendati saksi tidak melihat tanda-tanda itu di korban. Saksi juga tidak menanyakan secara detail stres yang dialaminya,” jelas Desmont.
Dari pernyataan saksi, jelas Desmont, WNA tersebut berencana kembali ke negara asalnya, namun sering tertunda akibat depresi. Korban pun sering menunda-nunda keberangkatannya dengan alasan yang tidak jelas.
“Korban sudah sempat mengurus tiket. Namun perjalanannya selalu ditunda,” ungkap Kapolres Desmont.
ADVERTISEMENT
Desmont menambahkan, mayat WNA tersebut kini masih dalam penanganan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe Kota Gorontalo, untuk proses autopsi dan memastikan korban tidak terjangkit COVID-19.
“Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari tim Gugus tugas COVID-19 terkait hasil pemeriksaan mayat tersebut,” tandasnya.
----