Kesegaran Alami Laguna Pantai Wedi Ombo

Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, juga memiliki suguhan pesona keindahan alam yang sangat memukau, salah satu diantaranya adalah Pantai Wedi Ombo yang berjarak 64 kilometer dari Kota Yogya yang terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul.

Yogyakarta adalah kota terakhir yang aku kunjungi setelah dari Kota Malang dengan menggunakan kereta api Malioboro Express yang berangkat dari Stasiun Kota Baru Malang pada pukul 20.10 WIB dan tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta pada pukul 03.35 WIB yang dipesan melalui https://www.tiket.com/kereta-api

Pemesanan yang sangat mudah, tinggal buka aplikasi tiket.com, lalu memasukkan lokasi stasiun keberangkatan dan lokasi stasiun tujuan, tanggal berangkat dan bisa memilih tempat duduk yang diinginkan, kemudian e-tiket akan dikirimkan lewat email. Setelah itu, bisa langsung di print out dengan memasukkan nomor kode booking melalui mesin print out saat check in di stasiun, 1 jam sebelum keberangkatan.

Dengan #TiketKemanapun kami tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta sesuai jadwal yang tertera. Setelah itu, aku dan Yen berjalan kaki menuju homestay yang terletak di Gang Mesjid Malioboro untuk check in terlebih dahulu kemudian beristirahat sejenak setelah menempuh perjalanan panjang selama 8 jam.

Sekitar pukul 09.00 WIB, dengan menggunakan motor sewaan, kami berangkat menuju Pantai Wedi Ombo yang berada di wilayah Gunung Kidul yang harus ditempuh selama 2 jam perjalanan dengan medan jalan yang landai teraspal. Dan saat memasuki gerbang Pantai Wedi Ombo, kami harus membayar tiket retribusi sebesar Rp.5.000 per orang.

Kemudian dilanjutkan berjalan kembali dengan medan jalan yang landai teraspal dan terkadang menurun. Dan di sepanjang jalan kawasan Pantai Wedi Ombo disuguhi dengan panorama alam perbukitan yang dihiasi rimbunnya pepohonan nan asri. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat pantai lainnya seperti Pantai Nggreweng, Pantai Sedahan dan Pantai Kalong.

Setelah memarkirkan sepeda motor, aku dan Yen melanjutkan dengan berjalan kaki menuruni anak tangga diantara ramainya pengunjung dan barisan kios-kios yang menjual aneka makanan dan souvenir. Beragam fasilitas pun tersedia di Pantai Wedi Ombo, diantaranya toilet, musholah dan penyewaan papan surfing.

Teriknya matahari yang menyengat tak menyurutkan langkah kami yang terus berjalan di tepi pantai untuk ke arah timur pada hamparan pasir putih yang luas berhiaskan hamparan lava yang membatu bekas letusan Gunung Merapi beberapa abad silam yang bersanding dengan debur ombak yang sangat besar dan cocok untuk olahraga surfing.

Pelengkap keindahan Pantai Wedi Ombo lainnya adalah selain panorama perbukitan yang diselimuti rimbunnya pepohonan, terdapat laguna alami yang terbentuk oleh lava yang membatu. Saat di depan laguna alami, air lautnya yang berwarna biru nan jernih bersanding dengan hamparan laut luas dan gumpalan awan putih yang menggantung di langit biru, seakan menggodaku untuk menceburkan diri ke dalam laguna.

Sementara itu, kedalaman kolam hanya setinggi dada orang dewasa. Aku dan Yen berenang kesana-sini yang sesekali terhempas oleh debur ombak yang datang melewati celah-celah bebatuan laguna. Dan terkadang hempasan ombak besar datang melewati bebatuan laguna lalu turun mengalir ke dalam laguna alami layaknya air terjun mini.

Selain itu, pantai ini juga merupakan teluk yang menghadap ke barat, keindahannya akan semakin bertambah dikala senja datang. Matahari yang memerah membiaskan cahaya meronahnya di langit biru.