Adat dan tradisi Banyuwngi Tak Boleh Mati Deklarasi Komunitas KOPAT

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2020 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Deklarasi Komunitas Pelestari Adat Tradisi (Kopat) berlangsung meriah di Dusun Dukuh, Glagah, Banyuwangi, Selasa (13/10/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Deklarasi Komunitas Pelestari Adat Tradisi (Kopat) berlangsung meriah di Dusun Dukuh, Glagah, Banyuwangi, Selasa (13/10/2020)
ADVERTISEMENT
Glagah, Cita-cita Man Usik dan kawan-kawan membentuk organisasi akhirnya keturutan. Rumahnya dijadikan sekretariat, sekaligus base camp. Namanya keren, yaitu Kopat. Kopat sama dengan lontong, cuma bungkusnya lain. Lontong dibungkus daun pisang kopat dari janur kelapa. Tidak semua orang bisa membuat anyaman kopat. Membuat kopat dari janur adalah tangan terampil, bisa dipelajari dengan mudah. Apakah Man Usik bisa bikin kopat? Ternyata kopat sebagai organisasi merupakan singkatan. Yakni Komunitas Pelestari Adat Tradisi.
ADVERTISEMENT
"Besok mulai bergerak. Kita ingin Kopat adalah komunitas legal, dan perlu dinotariskan. Untuk ngurus perijinan kita bantingan. Kita tidak menampik bantuan, juga dari pemerintah nantinya. Komunitas ini wajib punya akta," ujar Masduki, salah satu anggota yang juga punya majalah Keboundha. Ditambahkannya, dengan berdirinya Kopat akan ada tuntunan dan tontonan tradisi yang tidak terlalu jauh keluar dari pakem. Pengaruh modernisasi harus dibendung dengan seni yang bersumber dari budaya kita sendiri. Kita akan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi.
Deklarasi
Deklarasi Komunitas Pelestari Adat Tradisi (Kopat) berlangsung meriah di Dusun Dukuh, Glagah, Banyuwangi, Selasa (13/10/2020). Tak kurang seratus orang menghadiri acara deklarasi yang aneh itu. Halaman depan rumah Man Usik yang awalnya berantakan disulap jadi rapi bersih, dan lapang. Telek pitik yang biasanya pating tlecek lenyap tak ada baunya. Ayam-ayam yang biasanya diumbar kini masuk kandang. Sapi dan kucing juga. Kucing kesayangan Man Usik diukep di kamar.
ADVERTISEMENT
Dihadiri Cabub Mas Yusuf
Tak disangka dan tak dinyana calon bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko hadir dalam acara deklarasi Kopat. "Iya, ada anggota Kopat diam-diam mengundang Mas Yusuf. Kita apresiasi perhatian Mas Yusuf bersedia datang di acara deklarasi sore ini," ujar Kang Yanto, operator yang paling sibuk di acara ini.
Dalam sambutannya Mas Yusuf, yang didampingi ketua tim pemenangan Dokter Taufiq Hidayat mengucapkan terimakasih, khususnya kepada tuan rumah yang telah Sudi mengundangnya.
"Melestarikan adat dan tradisi itu harus. Budaya di Banyuwangi sangat kaya dan multikultur. Tradisi nenek moyang sudah seharusnya terus hidup dan selalu dilestarikan. Saya pribadi sangat mengapresiasi terbentuknya Kopat," ujar Mas Yusuf, spontan mendapat aplus hadirin. Mas Yusuf memang dikenal dekat dengan wong cilik. Warga Dusun Dukuh menilai, kedatangan Mas Yusuf dianggap sebagai bentuk kepedulian kepada Dusun Dukuh. Mas Yusuf juga sempat menunggangi kuda milik warga.
ADVERTISEMENT
"Mugi-mungi menang dados Bupati, nggih Pak," ujar Mbok Sri, warga Dukuh, yang tadi ikut anter-anter pecel pitik.(KangSeen)