DISBUDPAR Kabupaten Banyuwangi Gelar Pameran Kepurbakalaan 2020

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
4 September 2020 0:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembukaan Pameran  Kepurbakalaan dan Museum 2020 Oleh Kadis Disbudpar Banyuwangi M.Y Bramuda Photo@CakWer
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Pameran Kepurbakalaan dan Museum 2020 Oleh Kadis Disbudpar Banyuwangi M.Y Bramuda Photo@CakWer
ADVERTISEMENT
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Jawa Timur menggelar Pameran Kepurbakalaan dan Museum 2020 yang bertajuk Membaca Masa Lalu, Melakoni Masa Kini, Menata Masa Depan. "Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua pihak, baik kalangan akademisi, sejarawan, seniman maupun masyarakat umum " Untuk menghidupkan sejarah, cagar budaya, dan peninggalan berharga yang ada di bumi Belambangan, demikian disampaikan MY. Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menandai dibukanya ‘Pameran Kepurbakalaan’
ADVERTISEMENT
Seremonial pembukaan dilangsungkan pada tanggal 3 September 2030 pukul 15:30 WIB di depan Touris Information centre halaman Disbudpar di jalan Ahmad Yani 78 Banyuwangi. Lebih lanjut dikatakan Bramuda, untuk menghidupkan sejarah, cagar budaya, dan peninggalan berharga yang ada di bumi Belambangan. Pameran Kepurbakalaaan, bertujuan mengajak kita untuk melihat ragam barang bersejarah peninggalan kerajaan yang dapat membawamu ke lorong waktu ribuan tahun lalu, bernostalgia sambil mendapatkan segudang ilmu pengetahuan tentang kota gandrung jaman dulu, Banyoewangi Tempo Doeloe.
Event ini diselenggarakan atas kerjasama dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi dengan Tim Ahli Cagar Budaya Kab. Banyuwangi, Komunitas Banyoewangi Tempo Doeloe dan Komunitas Pedagang Antik Banyuwangi. Serangkaian acara yang diselenggarakan dari tanggal 3 sampai dengan 5 September 2020.
ADVERTISEMENT
Disela- sela kegiatan diselenggarakan sarasehan bertemakan sejarah, cagar budaya dan permuseuman yang mengundang guru sejarah, pelajar setingkat SMA-SMK dan mahasiswa, komunitas pegiat sejarah budaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga kuota tiap harinya dibatasi 50 peserta selama tiga hari berturut-turut , untuk menandai acara sarasehan pagi sebelumnya, kamis pagi pukul 08.30 dikatakan oleh Choliqul Ridha, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, bahwa Sarasehan ini merupakan upaya untuk mengingatkan kembali kepada semua serta untuk membangkitkan rasa percaya diri bagi generasi penerus, bahwa sesungguhnya negeri ini dibangun dengan sistem kebudayaan yang melingkupi berbagai bidang kehidupan. Selain itu sudah sepantasnya sebagai bagian dari nilai-nilai peradaban bangsa ini di masa lalu kembali diaktualisasi guna memberikan rasa percaya diri pada generasi muda bahwa nenek moyang bangsa ini adalah manusia-manusia hebat dan memiliki peradaban yang sudah maju di masanya.
Dikatakan Ridha, Lomba Nge-Vlog Situs Cagar Budaya dan Warisan Budaya Banyuwangi dan Lomba Karya Tulis untuk Pelajar dan Mahasiswa adalah lomba yang dilaksanakan untuk memeriahkan acara tersebut dengan total hadiah Rp 10 juta untuk 6 orang pemenang. Tujuannya untuk mengenalkan Museum Blambangan sebagai salah satu tempat wisata bersejarah di Banyuwangi. Acara tersebut juga untuk mengenalkan peninggalan sejarah, serta memberikan edukasi tentang warisan budaya bendawi kepada masyarakat umum khususnya para millenial, pungkas Ridha.
ADVERTISEMENT
Dalam pameran kepurbakalaan tersebut, ditampilkan benda-benda purbakala kuno temuan hasil , penelitian, kajian dan ekskavasi Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi selama 5 tahun terakhir berupa, keramik dari berbagai dinasti china, pusaka, perhiasan emas, perunggu dan perak. Juga ditampilkan lukisan dari anggota komite Seni Rupa DKB " Corner Gallery " yang juga melakukan on the sphot saat pembukaan acara, komunitas antik yang menampilkan meubel kayu , keramik, pernak-pernik kuno dan lain sebagainya. Tentu ini merupakan kegiatan yang menarik dan harus dikunjungi.
Rencana acara pameran akan ditutup pada 5 September 2020 dengan pengumuman para pemenang lomba yang dirangkai dengan pertunjukkan wayang kulit yang akan dibawakan oleh dalang Ki Mudo Juwito Gendeng dengan Lakon Wahyu Husodo Jati. Yang mengangkat Lakon tentang 'wong-wong tanah jowo' yang kehilangan pusaka yang dapat berbicara. Pusaka tersebut akan kembali jika 'wong -wong tanah jowo' bisa bersatu rukun dengan cara 'mboyong' simbol 'wong tanah jowo' yaitu Kyai Lurah Semar. (KRTH.Ilhm/CakWer)
ADVERTISEMENT