Manajemen Aston Hotel Gelar Gesah Budaya, Ngopi bareng Perupa Banyuwangi

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2020 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manajemen Aston Hotel Gelar Gesah Budaya, Ngopi bareng Perupa Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Manajemen Aston hotel Banyuwangi gelar Gesah dan Ngopi bareng dengan puluhanan pelukis, pematung, pemusik, penyair , fotografer dan jurnalis, 03/10/2020. Sebagai upaya menyikapi masa pandemi korona yang sudah berlangsung tujuh bulan sangat berpengaruh pada semangat kreatifitas seniman. Gesah diprakarsai oleh General manager Aston hotel bekerjasama dengan Langgar Art. Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap seniman dan pelaku budaya di Banyuwangi dimasa pandemi ini. Seperti yang terungkap dalam gesah dan ngopi bareng perupa Banyuwangi, pemusik, sastrawan, fotografer dan jurnalis. Kepada manajemen Aston hotel.
ADVERTISEMENT
Para perupa dan seniman Banyuwangi lainnya mengaku tetap optimis meski dalam masa pandemi. Menurut Ariyadi, Manager FBS Aston Hotel, pasca kegiatan melukis on the spot di Langgar Art akhir pekan lalu , dirinya mewakili managemen mengundang para pelukis sebagai ajang silaturahmi pada masa pandemi," terangnya , Konsep yang diusung adalah menumbuh kembangkan seni-budaya lokal di tengah arus modernisasi. Budaya lokal merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Banyuwangi.
Ajang silaturahim ini sebagai komunikasi antar seniman dan pihak Aston Hotel sangat penting dibangun untuk saling mengisi dan memberi ruang terhadap budaya lokal. Sehingga seniman ikut merasakan berkah dari putaran ekonominya. Tentunya, kegiatan itu direspons positif oleh seniman lukis, Banyuwangi sebab di tengah pandemi saat ini, seniman juga terdampak. Misalnya di segi penjualan lukisan
Para penggiat pariwisata juga merasakan itu," tambahnya. Sehingga kedepan perlu terus saling bersinergi , saling mengisi sehingga masyarakat terutama generasi muda mengenal dan memahami seni budayanya juga berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan lewat ramainya pariwisata, kata Ariyadi.
ADVERTISEMENT
Sementara pemilik Langgar Art Imam Maskun , mengatakan acara ini merupakan kelanjutan dari acara On the spot di Langgar Art, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi seminggu yang lalu. “Saya mencoba menjembatani, atau katakanlah membantu teman-teman pelukis agar dekat dengan peminat/kolektor karya seni. Imam mengaku terpanggil untuk membantu karya-karya perupa dikelola secara profesional. “Perupa Banyuwangi memiliki potensi yang pantas kita hargai karena kualitas karya mereka luar biasa bagus dan manfaatkan hotel untuk promosi,” ungkap Imam .Saya yakin tamu hotel tertarik dengan karya pelukis-pelukis yang bertema tentang Banyuwangi. Promosi itu penting, apalagi di masa pandemi ini,” jelasnya.
Tak hanya para pelukis, penyair dan budayawan juga tampak hadir. Diantaranya guide senior Aekanu Hariyono, "Saya memberikan apresiasi kepada pihak hotel Aston, khususnya mas Imam Maskun yang terus menginspirasi kita tetap berkarya. Aekanu juga berpesan agar seniman Banyuwangi tetap kompak dan bersatu untuk tetap memajukan dan membesarkan kesenian daerah. Ia mengakhiri sambutannya dengan monolog kisah Sritanjung-Sidapekso, memukau, hadirin memberi aplus.
ADVERTISEMENT
Fatah Yasin Noor, penyair yang diberi kesempatan oleh N.Kojin pemandu gesah “Kerjasama dan kesepakatan tertulis dengan hotel-hotel kita bikin. Secara obyektif harus kita akui rata-rata kualitas karya pelukis Banyuwangi mengagumkan. Oleh sebab itu Saya sangat optimis masa depan senirupa Banyuwangi cerah, “tambahnya.(Krth.Ilham/Wer)