On The Spot ”Lencir Kuning” Pelukis Banyuwangi Masa Pandemi di Langgar Art

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
29 September 2020 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Acara melukis on the spot Langgar Art 78 Pelukis Banyuwangi Ikut Serta.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Acara melukis on the spot Langgar Art 78 Pelukis Banyuwangi Ikut Serta.
ADVERTISEMENT
Suasana Langgar Art begitu meriah pagi hingga jelang sore itu dihadiri seratusan orang , 78 orang diantaranya para pelukis anggota FPB Banyuwangi dalam kegiatan on the spot melukis ' Lencir Kuning II' Penyelenggara menggelar acara melukis on the spot dengan mengangkat tema “Lencir Kuning ” part 2 untuk menandai pengembangan Langgar Art Perum Wiyata Regency Kelurahan Tukang Kayu Banyuwangi minggu, 27/09 /2020.
ADVERTISEMENT
Puluhan pelukis itu memilih 3 model gadis Cantik dengan lincah mereka memainkan kuas, palet pada masing-masing kanvas, atau goresan crayon diatas kertas di sebuah lokasi “Langgar Art” di . Tiga model cantik duduk diam berpose tersenyum menggambarkan harapan baru sebuah kehidupan.
Tema Lencir Kuning, kata N.Kojin , 55 tahun yang tentunya indah, merupakan sebuah pandangan seniman dalam menyikapi kehidupan. Dalam bahasa Using (suku khas Banyuwangi) Lencir Kuning menggambarkan gadis cantik. Gadis cantik ini siap memasuki jenjang selanjutnya yakni pernikahan. Berbagai macam aliran lukisan dipraktikkan oleh keempat seniman Banyuwangi tersebut. Diantaranya aliran realis spontan, realis eskpresif, dan realis sketsa. Untuk satu lukisan on the spot ini para seniman membutuhkan waktu sekitar dua- tiga jam.
Ditambahkan Windu Pamor, salah seorang penggagas acara itu, mewakili perupa Banyuwangi dirinya berharap dibutuhkan gedung pamer dan museum lukisan. Tentunya, kegiatan pameran lukisan hendaknya digelar tak hanya setahun sekali.
ADVERTISEMENT
"Harapan kami terhadap siapapun Bupati terpilih nanti bisa mewujudkan impian dari para perupa Banyuwangi itu " Seiring dengan Banyuwangi yang maju sektor pariwisatanya membuat banyak orang yang berkunjung, tidak hanya melihat wisata yang indah, tapi melihat lukisan kita ," tambahnya.
Mozes Misdi, 82 tahun legenda pelukis Banyuwangi yang sudah mendunia memberi suport pada para yuniornya, menyatakan bahwa Bupati Anas adalah pemimpin yang selama ini memberi ruang kepada para pelukis Banyuwangi dengan even banyak pameran dalam agenda festivalnya.
Dia mengakui, "Sosok seperti Bupati Anas menjadi pemimpin yang kita inginkan. Beliau selalu membeli lukisan sebagai motivasi para pengusaha hotel dan lainnya untuk menjembatani antara kolektor dan pelukis. Acara event tahunan pun berjalan menjadi ajang pengembangan SDM dan kegiatan rutin yang selalu ditunggu oleh perupa Banyuwangi," ujar Mozes,
Aksi melukis on the spot para seniman ini mendapat respon positif dari para pecinta dan penikmat seni lukis. Mereka sengaja datang langsung untuk melihat proses dan hasil dari lukisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam event yang digelar sehari itu, juga hadir pelaku wisata dan GM beberapa hotel berbintang di Banyuwangi. Mereka pun siap untuk membantu para seniman Banyuwangi untuk memajang karya- karyanya serta dalam bentuk pameran yang bakal di gelar di hotel-hotel yang dipimpinnya.
" Saat pandemi ini kegiatan hotel masih sedikit berkurang, bisa kami fasilitasi kegiatan pameran di beberapa tempat. Hotel kami pun siap untuk memberikan fasilitas ini. Apalagi, hotel juga membutuhkan lukisan-lukisan indah para seniman Banyuwangi ini," ujar Yosi salah satu GM hotel ternama di Banyuwangi. (Krth.Ilhm/Wer)