TACB Banyuwangi, Teliti Temuan Uang Logam/ Kepeng di Waroeng Kemarang

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
3 Februari 2021 0:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kiri -Jaelan Lempog , 70 tahun  , kanan - M. Ramdan , 53 tahun adalah dua orang yang pertama kali menemukan uang kepeng/ uang gobog
zoom-in-whitePerbesar
Kiri -Jaelan Lempog , 70 tahun , kanan - M. Ramdan , 53 tahun adalah dua orang yang pertama kali menemukan uang kepeng/ uang gobog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Banyuwangi melakukan penelitian dan kajian temuan Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) di Waroeng Kemarang dusun Wonosari desa Tamansuruh Kecamatan Glagah Banyuwangi yang diduga asli berasal dari daerah setempat. Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi , menerima tugas dan arahan dari MY. Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, atas laporan masyarakat menurunkan Tim Ahli Cagar Budaya untuk melakukan penelitian dan pengkajian atas temuan Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , sebagai temuan yang menjadi karakteristik peninggalan masa lalu yang berada di dusun Kemarang desa Tamansuruh Kecamatan Glagah Banyuwangi.
TACB menerima penjelasan dari Wowok Meirianto owner Waroeng Kemarang ( foto Kang Aik )
TEMUAN BERSEJARAH :
ADVERTISEMENT
Temuan berupa Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , diperkirakan berusia ratusan abad dalam kondisi 90 % ditemukan oleh penduduk an. M. Ramdan ,53 tahun, Jaelan Lempog, 70 tahun dan Alim , 50 tahun saat bekerja mencangkul di pekarangan halaman Waroeng Kemarang. Ketika mencangkul dengan kedalaman 100 cm pada hari selasa , 2 Pebruari 2021.
Identifikasi berupa
Uang logam/ kepeng (uang gobog) berbahan perunggu berdasarkan identifikasi temuan, Ratusan Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) dalam kondisi yang masih 90 % utuh . Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) diperkirakan berusia ratusan abad.
ADVERTISEMENT
Kondisinya sudah terpatina sehingga warna perunggu yang seharusnya kuning keemasan berubah menjadi biru kehijauan. Itu menunjukkan benda itu sudah tertanam dan berusia ratusan tahun.
Bentuk : Bulat
Bahan : perunggu
Warna : hijau
Kondisi: utuh / 90 %
Dimensi : garis tengah 2,5 Cm, lubang tengah 0,5 cm berbentuk kubus dan tebal 2 mm , tiap keping ada pragmen tulisan china , ditemukan masih dalam kondisi 3 ( tiga ) kelompok gumpalan, masih lengket menempel satu dengan lainnya.
Temuan awal dengan mencangkul untuk meratakan tanah yang rencananya untuk perluasan area parkir Waroeng Kemarang.
Dengan bantuan alat pendeteksi anomali bawah tanah, ternyata betul ada dari lokasi lain berjarak 88 cm yang ditunjuk Pak Ramdan , sehingga berat total temuan I dan II adalah 35, 3 kg . merupakan jumlah terbesar temuan Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) berbahan perunggu di Banyuwangi.
Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Banyuwangi
ADVERTISEMENT
Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) diduga Sisa Peradaban Masa Lalu . TACB Banyuwangi masih terus melakukan serangkaian upaya penelitian dan pengkajian sejumlah situs purbakala, Penyelamatan dilakukan untuk mengantisipasi berbagai upaya dari oknum warga yang tidak bertanggung jawab melakukan aksi penjarahan terhadap artefak yang diduga obyek cagar budaya. Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) berbahan perunggu ini dipakai sebagai alat pembayaran adalah berasal China sejak era Majapahit abad 13 M . Artefak ini signifikan selama bertahun-tahun banyak koin china dan artefak lainnya telah ditemukan sebagai hasil dari kegiatan pertanian, perkebunan, membangun jalan , membangun rumah, dll. Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , berbahan perunggu sebagai temuan insidental. Saat ini, banyak artefak kuno berbahan perunggu disimpan di Museum Blambangan temuan dari berbagai wilayah di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Saat ini temuan tersebut merujuk pada semua benda perunggu . Sebagian besar studi arkeologi di wilayah bekas Kerajaan Blambangan berfokus pada rekonstruksi reruntuhan.
TACB Banyuwangi, Teliti temuan uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , diduga Sisa Peradaban Masa Lalu
Fungsinya beragam menunjukkan penggunaannya sebagai alat pembayaran yang dibawa saudagar dari daratan China. Penjelasan lain adalah bahwa uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , adalah saat ini sebagai alat ritual agama tertentu di Indonesia.
Apalagi lokasi penemuan secara administrasi berada di wilayah desa Tamansuruh Kecamatan Glagah sejak tahun 1980 an pernah ditemukan porselen , perunggu , guci tanah , dll. Sayangnya temuan-temuan ersebut sudah dijual kepada pedagang barang antik.
Menurut Bowo warga Jambu- Kecamatan Licin yang mendampingi Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi melakukan identifikasi dan melakukan kajian-kajian selama di dusun wonosari, Bowo juga mengatakan bahwa keberadaan potensi cagar budaya di sejumlah lokasi di dusun Wonosari "Memang sering ada temuan artefak kuno karena kurangnya pengetahuan akan pentingnya upaya penyelamatan, sehingga seluruh artefak lepas sebagai potensi cagar budaya dijual ke pedagang antik hingga belum mampu diselamatkan, katanya. Apalagi lokasi desa Tamansuruh yang berdekatan dengan Perkebunan Kalibendo Kecamatan Glagah tidak banyak diketahui generasi sekarang karena minimnya keterbatasan data tertulis dan tidak adanya yang menulis sejarah keberadaan sumber data dusun Wonosari desa Tamansuruh .Sementara Wowok Meirianto owner Waroeng Kemarang mengatakan, sebenarnya dirinya sebagai pemilik lokasi yang berpotensi sebagai cagar budaya tidak hanya memiliki hak untuk menikmati. Tapi mempunyai kewajiban ikut serta menjaga keberadaan temuan arkeologi sebagai potensi cagar budaya. "Termasuk hak untuk mengelola sesuai aturan yang berlaku. Dan instansi terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi merekomendasikan agar potensi arkeologi di dusun Kemarang desa Tamansuruh akan senantiasa memperhatikan hak-hak generasi selanjutnya untuk menikmatinya,
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kajian Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi Karakteristik uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , berbahan perunggu yang diduga sebagai perlengkapan aktivitas peradaban masa lalu yang dikenal masyarakat apalagi lokasinya berdekatan dengan jalur perkebunan Kalibendo.
Menurut Bonavita, motif keping uang yang ditemukan itu sangat langka dan unik. Saya ada sampel hampir 1 kg saya lihat cepat ada lebih dari 10 macam , diantaranya : Da Guan Tongbao (Song abad 9 hingga 13 Masehi. dan ada Kai Yuan Tong Bao (Ming abad 14 hingga 16 Masehi). Jauh jaraknya sepertinya...bisa jadi mendekati peralihan keduanya, jelas Bonavita.
“Kami ambil referensi dari Museum Nasional dan dicocokkan dengan data Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , yang ditemukan di Waroeng Kemarang ternyata juga tidak sama,” katanya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi menyimpulkan bahwa Uang logam/ kepeng ( uang gobog ) , ini adalah varian baru mata uang kepeng yang ada di wilayah Banyuwangi. Ini bisa memperkaya inventaris mata uang nusantara.
Penyelamatan cagar budaya adalah upaya menghindarkan dan/atau menanggulangi cagar budaya dari kerusakan, kehancuran atau kemusnahan. Setiap daerah diharapkan memiliki museum desa dengan mengangkat budaya daerahnya ( lokal wisdom ) sehingga generasi penerus paham tentang warisan leluhurnya.
Adanya tanda/papan informasi bahwa lokasi-lokasi yang menyimpan potensi arkeologi di lindungi baik berupa Perdes ataupun UU Cagar Budaya Menjadi destinasi wisata sejarah
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan eskavasi dengan melibatkan semua unsur (Krth.Ilhm/CakWer)
ADVERTISEMENT