Uniknya.. LESBUMI Banyuwangi Dalam Menyambut PILKADA Banyuwangi 2020

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
8 Desember 2019 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gesahe Wong Pesisir Wetan. Malam itu mengambil tema Pil & Kadal , Politik dalam Dagelan -lesbumi BWI
zoom-in-whitePerbesar
Gesahe Wong Pesisir Wetan. Malam itu mengambil tema Pil & Kadal , Politik dalam Dagelan -lesbumi BWI
ADVERTISEMENT
Pengurus Cabang (PC) Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) Nahdlatul Ulama Banyuwangi Jawa Timur memiliki acara yang cukup unik. Yakni Pesantogan , Gesahe Wong Pesisir Wetan. Malam itu mengambil tema Pil & Kadal , Politik dalam Dagelan. Sesuai dengan namanya, humor-humor segarlah yang menghebohkan lantai 2 Gedung NU di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi, 5/12. Gus Ali Maki Ketua PCNU Banyuwangi yang membuka acara tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Lesbumi Banyuwangi “Saya mengucapkan terima kasih tiada terhingga kepada panitia , Lesbumi Banyuwangi dan semua pihak yang telah membantu terselenggarannya kegiatan ini”.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada yang patut disampaikan kecuali semoga Allah SWT membalas segala amal perbuatan yang panjenengan lakukan. Lesbumi ini adalah salah satu garda terdepan Nahdlatul Ulama untuk membentengi budaya-budaya bangsa yang negatif, dari budaya-budaya yang merusak, norma-norma budaya di Indonesia. NU tidak hanya menjaga agama , lembaga-lembaga agama dan keagamaan. Tapi NU lebih dari itu, menjaga tradisi, menjaga budaya. Sehingga kalau tidak ada Lesbumi saya tidak tahu bagaimana nasib budaya dan tradisi yang telah digagas oleh Walisongo dan para sesepuh NU dalam meramu Seni Tradisi dan budaya . Budaya yang ada di lingkungan NU ini adalah hasil perkawinan diantara budaya di Indonesia dengan syariat Al Islamiyah,” kata Gus Ali Maki. Lebih lanjut Gus Maki menyampaikan , bahwa apa yang dilakukan Lesbumi Banyuwangi di bawah komando Saudara Taufik Wr. Hidayat malam ini adalah sesuatu yang belum tergarap oleh ulama, garapan kita di NU banyak , lewat kegiatan seperti ini Saya berharap Warga NU semakin cerdas dan bangga menjadi warga NU, tutur Gus Ali Maki , panggilan akrab KH. Ali Maki Zaini.
Sementara itu Ketua Lesbumi Banyuwangi Taufik Wr. Hidayat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan "Kegiatan ini saya anggap kegiatan gila, sebab orang disebut waras kalau tidak ada orang gila. Alhamdulillah akhirnya kegiatan bisa berjalan dengan baik . Saya ucapkan terima kasih kepada , Gus Ali Maki Ketua PCNU Banyuwangi dan jajarannya.
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam kegiatan ini H. Budianto Pembina Lesbumi Banyuwangi , kolega Taufik di Komunitas Sastra, Perupa , budayawan dan pegiat Seni Budaya Banyuwangi dan diantara 150 orang yang hadir sebagian besar kaum millenial. Dia mengucapkan terima kasih tiada terhingga kepada panitia , Lesbumi Banyuwangi dan semua pihak yang telah membantu terselenggarannya kegiatan ini. Malam ini Lesbumi sengaja menampilkan yang lucu- lucu, Dagelan sebagai sarana untuk melepaskan penderitaan. Banyak orang lucu karena orang yang menderita. " Menghadapi hidup dengan ringan " untuk melepaskan kepenatan . Menurut Gus Dur, Humor adalah perlawanan tidak ada batasnya , belajar melihat manusia lewat Humor, jlentreh Taufik.
Acara yang mengundang Ger Ger an , tawa yang memadati aula lantai 2 Gedung NU itu diawali munculnya tokoh Janakim dan Pi' i yang maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Republik Osing yang membahas situasi terkini dengan anekdot- anekdot lucu dan segar. Tampil pula SAW Notodiharjo dengan empat puisinya dilanjut dengan penampilan kelompok musik Maiyah ' Rampak Osing ' dan sebagai pamungkasnya adalah kelompok Dagelan yang sedang naik daun, Ali Kenthus, Memed dan Kang Ba'i (KRTH.ILHM/CAKWER)
ADVERTISEMENT