Bisakah Hidup Bermodal Gaji UMR di Jakarta?

Bareyn Mochaddin
Perencana Keuangan Independen - Pembicara Publik - Senior Financial Advisor at AAM and Associates
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2018 9:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bareyn Mochaddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bisakah Hidup Bermodal Gaji UMR di Jakarta?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi mereka (mungkin juga kamu) yang baru lulus kuliah, biasanya Jakarta adalah tempat yang dicari untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan, mengadu nasib sekaligus memberikan diri sebuah tantangan. Meski demikian, tidak semua hal berjalan sesuai dengan keinginan bukan?
ADVERTISEMENT
Bekerja di perusahaan besar milik negara, bekerja di agensi ternama atau bekerja di sebuah start up dengan gaji belasan juta juga mungkin menjadi impian kamu semua. Tapi pertanyaannya, bila ternyata keinginan kamu pindah ke Jakarta tidak memberikan kamu hal semua itu, kamu mau apa?
Bagaimana, bila ternyata kamu hanya diterima di sebuah perusahaan yang menawarkan gaji sebatas UMR saja. Kamupun tidak bisa protes karena kamu hanyalah seorang fresh graduate semata. Namun dengan keinginan besar dan kuat, demi menambah pengalaman dan jaringan pekerjaan, kamu menerima penawaran yang ada.
Tapi kemudian kamu merenung, dan bertanya, “apakah bisa saya hidup bermodal Gaji UMR di Jakarta?”.
Sebelum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, kamu harus tahu beberapa faktor untuk menilai apakah kamu bisa hidup bermodal Gaji UMR di Jakarta?. Pertama, faktor gaji itu sendiri, dan faktor kedua adalah faktor berupa hal-hal yang perlu kamu penuhi untuk hidup di jakarta. Sederhana saja.
ADVERTISEMENT
Gaji UMR di jakarta itu sekitar Rp3,600,000,-an. Faktor pertama yang bisa menopang kehidupan kamu selama di jakarta hanya satu: Gaji yang tadi itu saja. Abaikan dulu penghasilan tambahan dan lainnya, kembali pada fokus utama: Apakah bisa, hidup bermodal Gaji UMR di Jakarta?.
Berkebalikan dengan faktor yang dapat menopang kehidupan kamu selama di Jakarta, faktor yang bisa menggerus pendapatan kamu yang hanya satu per-bulan itu ternyata cukup banyak. Di Jakarta, godaan untuk menghabiskan uang bisa hadir kapan saja.
Apa kamu mau habiskan Gaji kamu yang cuma sebatas UMR kurang dari 24 jam? Bisa!. Apa kamu mau mau habiskan Gaji kamu yang cuma sebatas UMR kurang dari 1 malam? Bisa!. Bahkan, kalau kamu mau habiskan Gaji kamu yang cuma sebatas UMR tidak sampai tengah malam juga bisa.
ADVERTISEMENT
Nah, karena penghasilan kamu terbatas, maka hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengelola keuangan bulanan kamu. Terdengar mudah? Memang modal utama kamu untuk bisa bertahan hidup dengan gaji pas-pasan mudah saja: mengelola keuangan kamu. Tapi tak cukup ini saja.
Kamu juga harus tahu mana yang merupakan keinginan dan mana yang merupakan kebutuhan hidup kamu. Karena untuk hidup itu yang harus dipenuhi adalah kebutuhan, maka kamu harus tahu, apa yang menjadi kebutuhan dasar dari kamu untuk hidup di Jakarta.
Secara umum sih, yang termasuk dalam kebutuhan antara lain makan dan minum, tempat tinggal, transportasi, dan juga hiburan. Lho kok hiburan masuk ke kebutuhan? Bukannya hiburan itu masuknya keinginan?. Untuk hal ini ternyata nggak gitu juga, hiburan itu kebutuhan lho! Kapan-kapan kita bahas ya.
ADVERTISEMENT
Balik lagi ke pembahasan awal. Sekarang kamu udah tahu bahwa ada hal yang setidaknya harus kamu penuhi adalah hal-hal tersebut karena termasuk sebuah kebutuhan. Maka dari sekarang, ubah pertanyaannya menjadi, apakah Gaji UMR bisa membuat saya memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta?.
Jawabannya: Bisa!.
Yah jawab bisa doang, gimana caranya?.
Sebenarnya, cara memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta dengan gaji sebatas UMR saja itu relatif mudah dan sederhana selama kamu sadar kalau kamu ternyata punya gaji yang dirasa pas-pasan saja. Setelah kamu sadar, kamu juga harus pintar mengelola keuangan bulanannya.
Penting juga untuk kamu tahu hal apa saja yang harus masuk dalam daftar pos pengeluaran pilihan pertama. Ketika kamu tahu apa yang menjadi kebutuhan kamu, sebenarnya kamu bisa “hidup” meski penghasilan kamu tidak sebesar artis ibu kota.
ADVERTISEMENT
Menariknya, secara angka, kamu bisa memenuhi kebutuhan hidup, bahkan menikmati hiburan juga bisa ber-investasi dengan gaji yang UMR itu tadi saja. Ah, masa?. Nanti, di postingan selanjutnya, kita coba hitung-hitung pengeluaran dibanding gaji yang dirasa pas-pasan itu ya.
Tapi sebelum kita bahas, boleh dong di share kalo kamu punya pengalaman, cara untuk bisa bertahan hidup, atau cara kamu memenuhi kebutuhan hidup selama di Jakarta atau kota-kota lainnya meski gaji kamu hanya sebatas UMR saja?
Chao!