Gaji UMR, Bisa Buat Apa Di Jakarta?

Bareyn Mochaddin
Perencana Keuangan Independen - Pembicara Publik - Senior Financial Advisor at AAM and Associates
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2018 10:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bareyn Mochaddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin, ini juga yang menjadi pertanyaan kamu. Bila kamu merasa kamu tidak bisa hidup bermodal dengan gaji UMR untuk bertahan hidup di Jakarta, kamu bisa juga baca artikel sebelumnya yang berjudul “Bisakah Hidup Bermodal Gaji UMR di Jakarta?” untuk memahami prinsip dasar mengelola keuangan secara mudah dan sederhana.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa membuka artikel itu nanti, karena ada satu hal penting agar kamu tetap bisa bertahan hidup meski penghasilan sebatas UMR saja. Caranya, cukup penuhi kebutuhan dan hilangkan semua keinginan.
Gampang ya?. Tapi, yang jadi pertanyaan dan permasalahan utama adalah, gimana caranya kan? Jadi gini caranya..
Pertama, ketahui apa yang menjadi kebutuhan kamu dan jadikan prioritas. Jadikan biaya makan dan minum, biaya tempat tinggal, biaya transportasi, dan biaya hiburan menjadi hal pertama untuk kamu bayarkan dari uang gaji bulanan yang kamu dapatkan. Sisihkan di awal untuk biaya-biaya yang tadi disebutkan.
Kedua, pilih “makan” yang bisa memenuhi kebutuhan kamu bukan gengsi kamu. Ingat kawan, gaji kamu hanyalah sebatas UMR saja, janganlah membeli makan dengan standar hidup seorang selebgram. Dan saat ini, biaya standar untuk sekali makan di Jakarta sekitar 10-20 ribu rupiah. Akur ya?
ADVERTISEMENT
Kalau kamu makan di warung nasi atau warteg, Rp15,000,- rupiah juga sebenarnya sudah “mewah”, dalam arti banyak lauknya. Pilihan lainnya ada juga seperti pecel ayam, gado-gado dan ketoprak yang harganya nggak jauh berbeda. Sehingga, kalau kamu menghabiskan Rp15,000,- sekali makan, sehari sama dengan Rp45,000,-. Dalam satu bulan kamu menghabiskan Rp1,350,000,- lebih kurangnya.
Biaya makan ini sebisa mungkin jangan ditawar karena menyangkut gizi kamu. Setidaknya dengan lima belas ribu kamu sudah dapat nasi, sayur, lauk, serta minuman. Tapi kalo gak kamu tawar dan malah berlebihan, itu yang dipentingkan bukan gizi tapi gengsimu, kawan.
Ketiga, faktor yang juga menjadi kebutuhan selama kamu tinggal di jakarta adalah transportasi. Apakah biayanya mahal? Nggak juga. Sebenarnya pilihan transportasi di Jakarta sangat beragam, kamu bisa bebas memilih antara yang paling murah seharga Rp6,000 atau Rp200,000,- untuk jarak yang sama.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, memilih moda transportasi menjadi penting bagi kamu supaya tetap bisa hidup sampai periode gajian berikutnya. Untuk saat ini, commuterline dan transjakarta masih menjadi moda yang paling mudah dan murah. Sekitar Rp3,500 sampai dengan Rp6,000 untuk sekali jalan, kan luar biasa ya?.
Anggaplah kamu sehari-hari menggunakan transjakarta atau commuterline dan menghabiskan Rp5,000,- sekali jalan, maka pergi pulang kamu akan menghabiskan sekitar Rp10,000,-. Lalu biaya ini dikalikan 25 hari kerja maka kamu akan menghabiskan sekitar Rp250,000,- saja.
Selanjutnya, faktor ini adalah faktor penting yang dapat mendukung kesuksesan kamu bertransportasi di Jakarta dengan Rp10,000,- PP setiap harinya. Faktor ini juga yang biasanya cukup besar menggerus uang gajian bulanan kamu semua. Faktor ini adalah: pilihan tempat tinggal selama kamu ada di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu tidak terbiasa dengan udara panas di jakarta, mau tidak mau kamu akan memilih kontrakan yang memberikan fasilitas AC yang biayanya sekitar Rp1-1,2jt per bulan. Namun kalau kamu bisa menekan biaya tersebut, maka kamu akan menghemat cukup banyak dari gaji kamu.
Poin ini dan poin ketiga saling berhubungan karena bila kamu memilih tempat tinggal yang jauh dari halte transjakarta atau jauh dari stasiun kereta maka uang transportasi kamu akan membengkak juga pada akhirnya. Pun kalau kamu mencari tempat tinggal dekat perkantoran, bisa dua kali lipat harganya.
Anggaplah, kamu menghabiskan Rp1,200,000,- untuk menyewa tempat tinggal sudah termasuk menghitung groceries bulanan. Tempat tinggal yang kamu pilih ini dekat dengan halte trans jakarta atau dekat dengan stasiun kerta dengan AC sebagai fasilitas tambahannya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar kamu sudah menghabiskan berapa? Untuk makan membutuhkan Rp1,350,000,-, transportasi menuju kantor membutuhkan sekitar Rp250,000,-, dan tempat tinggal Rp1,200,000,-. Total, kamu menghabiskan Rp2,800,000,- saja per bulannya.
Bila gaji kamu sesuai UMR, maka masih ada sisa sekitar Rp800,000,-. Masih cukup banyak ya?. Dengan sisa dari gaji UMR sebenarnya kamu masih bisa membiayai hiburan, dan juga berinvestasi untuk masa depan.
Idealnya, kamu menyisihkan sekitar 10% dari gaji bulanan kamu untuk untuk investasi bulanan. Nggak banyak kok, hanya sekitar Rp360,000,- saja per bulan. Dibandingkan dengan biaya makan kamu, ini nggak seberapa kan?. Tapi ingat, untuk pos investasi bulanan ini, sebisa mungkin jangan tunggu sisa di akhir bulan dan selalu sisihkan di awal bulan!. Karena biasanya, kalau ditunggu di akhir bulan kamu hanya akan dapat “remahannya” saja.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kabar gembira buat kamu karena ternyata kamu masih memiliki sisa sebesar Rp440,000,- dari gaji bulanan setelah dikurangi biaya-biaya untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Yeay! lumayan kan ya?. Dengan Rp440,000,- kamu bisa apa? Kamu bisa melakukan banyak hal kawan!.
Kalau kamu hobi nonton film-film terbaru, masih ada lho bioskop di Jakarta yang menjual tiket Rp25,000,- sampai Rp35,000-an. Artinya, kamu bisa nonton sebanyak 10-12 kali selama satu bulan. Tapi ingat, itu belum diperhitungkan ongkos dan jajannya ya. Anggap satu kali mencari hiburan berupa nonton di bioskop, kamu menghabiskan Rp100,000,-,. Artinya kamu bisa nonton di setiap minggunya!.
Tau nggak apa yang bikin tambah menyenangkan?
Kamu juga sebenarnya masih mampu untuk menyisihkan 2.5% untuk zakat atau perpuluhan di awal gajian. Kalau 2.5% dari Rp3,600,000,- itu sama dengan Rp90,000,-. Maka, zakat kamu sama dengan satu kali jatah uang untuk hiburan. Berkorban untuk zakat tentu bukan sebuah masalah dan gak apa-apa juga kan. Ingat, kamu masih punya jatah uang untuk hiburan berupa nonton 3 kali dalam satu bulan. Masih mengasyikkan bukan?.
ADVERTISEMENT
Jadi, sekarang kamu tau, bahwa dengan Gaji UMR masih bisa hidup di Jakarta, kan?.
O ya, kalo kamu punya pengalaman, cara untuk bisa bertahan hidup, atau cara kamu memenuhi kebutuhan hidup selama di Jakarta atau kota-kota lainnya meski gaji kamu hanya sebatas UMR saja, boleh di share dong para readers kumparan?
Chao!