4 Langkah Brilian Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa Baru

Bareyn Mochaddin
Perencana Keuangan Independen - Pembicara Publik - Senior Financial Advisor at AAM and Associates
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bareyn Mochaddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
4 Langkah Brilian Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa Baru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Masa perkuliahan tidak lama lagi akan segera dimulai, beberapa bahkan telah dimulai. Kamu yang saat ini sudah memasuki masa sebagai mahasiswa baru, tentu sedang bersenang hati karena tau akan banyak tantangan dan keseruan yang akan datang di masa perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan sampai keseruan itu mejadi kesengsaraan karena hal sepele seperti ketidakmampuan kamu mengatur uang jajan bulanan. Ingat, meski kelihatannya mudah tapi hal ini jangan kamu sepelekan, karena bisa saja ini menjadi kebiasaan buruk yang terbawa sampai lulus dan nanti ngerasain yang namanya “gajian”.
Gak mau dong nanti setelah kamu gajian tapi keuangan kamu malah berantakan?.
Maka, ada 4 hal sederhana namun brilian yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa mengelola uang dengan menyenangkan. Jadi, kamu tetap bisa memiliki tabungan bahkan investasi, tetap bisa jalan-jalan, juga tetap bisa jajanin gebetan. Mau kan? :)
Nah, apa saja keempat hal sederhana namun brilian tersebut?.
1. Buat Catatan Keuangan
ADVERTISEMENT
Mudah kan? Dan besar kemungkinan orang tua kamu juga mengatakan hal yang sama sebelum “berpisah hidup” dengan mereka. Pasti ada sesi khusus dimana kamu dinasihati untuk membuat sebuah catatan keuangan dimana mereka mengatakan: “Catat pemasukan dan pengeluaran kamu setiap harinya, jangan boros dan tabung sisanya..”, akur ya?
Tapi sebenarnya, ada satu hal penting lain yang terlewat dari yang mereka katakan, yaitu melakukan perencanaan pengeluaran. Sehingga, mencatat jajan apa saja dan berapa banyak uang yang kamu keluarkan setiap harinya saja tidak cukup untuk menyelamatkan keuangan kamu setiap bulannya.
Kamu juga harus mengetahui apa yang kamu butuhkan dan apa yang ingin kamu beli setiap bulannya. Jadi, sebelum kamu memulai untuk mencatat semua pengeluaran, kamu juga harus mencatat apa yang ingin kamu beli di bulan depan dan berapa banyak uang yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Setelah kamu mengetahui itu semua, selajutnya kamu harus “sadar diri” bila ternyata uang kiriman dari orang tua tidak mencukupi itu semua. Kamu harus mulai bisa memilih mana yang akan didahulukan dan mana yang lebih penting untuk kehidupan kamu sebagai mahasiswa.
Konsekuensinya, bila uangnya tidak cukup maka rencana pengeluaran tersebut harus kamu hapus dari daftar belanja atau kamu tunda ke bulan berikutnya. Coba latihan, dengan uang yang terbatas kamu mau milih mana, penuhi rencana ngajak jalan-jalan pacar atau bayar patungan buat tugas kuliah bersama?.
2. Miliki Rekening Terpisah dari Uang Jajan Bulanan
Sebelum menjadi mahasiswa, tentu kamu sudah memiliki tabungan untuk menyimpan kelebihan uang jajan atau berlatih menerima uang jajan bulanan dari orang tua kamu, kan?. Nah, memasuki era sebagai mahasiswa, yuk lakukan hal yang berbeda!.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki rekening tabungan untuk menampung dana yang dikirim oleh orang tua setiap bulannya, saat ini kamu harus mulai memiliki rekening kedua yang bisa kamu isi sejumlah dana. Dana ini, nantinya akan digunakan kalau ada hal-hal yang tidak kamu inginkan menimpa, atau kondisi darurat disebutnya.
Misal kondisi darurat adalah kamu sakit dan harus dirawat; kamu kecelakaan di jalan; atau sesederhana hanphone atau laptop kamu rusak. Semua hal tersebut membutuhkan sejumlah dana yang bersifat segera.
Bila kamu menunggu kiriman orang tua untuk hal-hal darurat tadi, tentu akan menunggu waktu yang lama dan akan sangat merepotkan mereka. Selain itu, dengan memiliki dana darurat ini, akan ada rasa “aman” bagi kamu sendiri dan rasa bangga dari orang tua karena kamu dinilai bisa mandiri meski jauh dari mereka.
ADVERTISEMENT
3. Jangan Pernah Punya Asuransi Jiwa
Meski penawaran asuransi jiwa datang dari gebetan, pacar atau bahkan dosen kamu. Sebisa mungkin hindari untuk memiliki asuransi jiwa, apapun alasannya. Hal ini (asuransi jiwa) bukanlah produk yang bermanfaat untuk kamu sebagai mahasiswa, apalagi masih dibiayai orang tua.
Untuk kamu ketahui, asuransi jiwa itu hanya dibutuhkan untuk mereka yang memiliki tanggungan saja. Apa itu tanggungan? Secara sederhana, tanggungan adalah mereka yang bergantung hidup kepada seseorang secara ekonomi. Lebih jelasnya, kamu bisa lihat penjelasan tentang asuransi, tanggungan dan milenial disini.
Maka dari itu, untuk kamu yang saat ini berstatus single, tidak punya tanggungan, dan saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa, hindari ya memiliki asuransi jiwa meski itu ada embel-embel investasinya. Karena bagi kamu, asuransi jiwa adalah produk yang sia-sia.
ADVERTISEMENT
4. Mulai Investasi! Mulai Sedikit Saja.
Investasi, akan sangat bermanfaat bagi kamu karena uang yang kamu dapatkan dari orang tua tidak hanya tersimpan tetapi juga berkembang. Oleh karena itu, jangan habiskan semua uang jajan yang kamu dapatkan dari orang tua untuk jalan-jalan dan pacaran.
Bukan melarang, tapi yuk sisihkan sebagian untuk investasi bulanan. Di awal bulan, cukup ambil 10% dari uang jajan dan sisihkan untuk nyicil logam mulia, beli reksa dana atau boleh juga nabung saham. Nggak perlu banyak-banyak, yang penting investasinya disiplin dilakukan, dan dilakukan sekarang.
Tahukah kamu bahwa “Bapak Investasi” Warren Buffet yang merupakan salah satu dari 10 orang terkaya di dunia mengatakan bahwa investasi yang dia mulai pada usia 11 tahun adalah investasi yang terlambat dia lakukan?. Kamu sekarang sudah mahasiswa, jadi jangan ditunda-tunda ya!.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, sebelum memulai semua investasi yang tadi dibicarakan, pelajari dulu semua produk dan hal-hal lainnya seperti termasuk juga risikonya. Dan ingat, kalau ada yang nawarin investasi yang ada asuransinya atau sebaliknya, mendingan abaikan saja!.
Chao!