Ganjar-Yasin dan Pendidikan; Solusi Menjawab Problem Kemiskinan di Jawa Tengah

Kresna Suwardi
Penyuka wayang mahabharata
Konten dari Pengguna
11 Mei 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kresna Suwardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah salah satu kunci untuk memberdayakan rakyat. Lewat pendidikan pula maka taraf hidup akan lebih baik nantinya.
Seorang Ganjar tentu sangat akrab dengan pandangan ini, dapat dilihat dari beberapa terobosan yang akan dilakukan ketika memperoleh amanat untuk mengabdi kembali membangun Jawa Tengah (Jateng). Pasangan Ganjar-Yasin memiliki strategi yang dapat dikatakan sebagai bagian dari program keberlanjutan. Karena program tersebut dapat membangun jateng dalam periode jangka panjang. Sebut saja dua program tersebut adalah kesehatan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan dianggap sebagai salah satu kunci utama dalam membangun Jateng. Tentu memerlukan proses yang cukup panjang untuk menikmati hasil dari manfaat pendidikan tersebut. Ganjar sangat paham tentang hal ini, tetapi permasalahan seperti kemiskinan tidak dapat dibenahi dengan cara tambal sulam saja. Melainkan harus mencari akar masalah yang sebenarnya. Ganjar-Yasin meyakini bahwa pendidikan adalah jawaban dari permasalahan (Kemiskinan) yang dihadapi Jateng dewasa ini.
Perihal pendidikan menjadi penting diangkat dalam berbagai diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan nasional maupun lokal seperti Jateng. Penting sekiranya sektor ini deperhatikan. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan merupakan cara yang tepat untuk menghadirkan kualitas manusia yang baik. Bahkan tidak jarang yang memandang pendidikan dapat mengangkat status sosial seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Namun arahnya bukan pada yang disebutkan yang terakhir, melainkan mencari solusi dari problem kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah santer dibicarakan bahwa untuk menjawab tantangan yang harus diselesaikan dalam persolan tersebut, sang petahana sudah melangkah jauh. Sebagaimana diketahui bersama Ganjar Pranowo membuka pendidikan bagi seluruh warga Jawa Tengah melalui pembangunan tiga SMK di tiga Kota di Jawa Tengah. Sekolah menyasar siswa berprestasi dan dari kalangan yang kurang mampu. Program ini tentu harus terus dilanjutkan demi kemajuan Jateng di masa yang akan datang.
Kepedulian dan pentingnya pendidikan bagi politisi PDI Perjuangan tersebut juga dapat dilihat ketika perhatiannya tertuju pada Pesantren. Lembaga pendidikan dan keagamaan yang dirintis para ulama/kiai memiliki kontribusi besar bagi pendidikan di seluruh Indonesia termasuk juga di Jawa Tengah. Perihal inilah yang membuat Ganjar yakin bahwa pendidikan Pesantren juga tidak kalah pentingnya dalam mengentaskan kemiskinan. Sehingga lembaga pendidikan ini harus diberdayakan.
ADVERTISEMENT
Seorang Ganjar tentu harus memutar otak, strategi apa yang harus dilakukan untuk membentuk lembaga pendidikan seperti pesantren ini. Karena sulitnya anggaran dari yang diambil dari Anggaran Pendapatan Daerah maupun yang lain. Menyadari ini, Ganjar Pranowo mengupayakan berbagai strategi agar keberadaan pesantren atau sekolah-sekolah agama memperoleh bantuan. Dengan kata lain, agar keberadaan pesantren dan lembaga pendidikannya dapat terus berkembang dan melahirkan pelajar atau santri-santri yang berprestasi.
Ganjar Pranowo membuat strategi mengajak seluruh aparatur sipil Negara (ASN) di Pemprov Jawa Tengah untuk menyisihkan pendapatan 2,5 persen setiap bulan. Dan melibatkan Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng.