Andi Mochtar Ungkap Kisruh yang Bikin Pengurus KNPI Kepri Terbelah

Konten Media Partner
14 Maret 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kericuhan terjadi saat pelantikan pengurus KNPI Kepri versi Musda Bintan. (Foto: ist/Batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Kericuhan terjadi saat pelantikan pengurus KNPI Kepri versi Musda Bintan. (Foto: ist/Batamnews)
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Sempat terjadi kerusuhan pada pelantikan pengurus KNPI di Hotel Aston Tanjungpinang, Minggu (13/3/2022). Seperti diketahui kubu KNPI Kepri saat ini terbelah.
ADVERTISEMENT
Di satu kubu, Dewi Sucowati terpilih menjadi Ketua KNPI hasil Musda yang digelar di Bintan. Sebelum digelar di Bintan, Musda sebenarnya dilakukan di Golden Prawn, Batam namun juga terjadi kericuhan.
Sebagian unsur KNPI menganggap Musda itu tidak sah. Sejumlah anggota lainnya masih mengakui Banjar Ahmad sebagai Ketua KNPI Kepri.
Sementara Musda yang memilih Dewi Sucowati ini akhirnya menggelar pelantikan pengurus di Aston Hotel Tanjungpinang hari ini.
Terjadi kericuhan saat pelantikan. Kejadian itu terjadi saat pembacaan SK kepengurusan.
Sekjen KNPI Kepri (kubu Banjar Ahmad), Andi S Mochtar menyebut penolakan itu merupakan rentetan dari musda KNPI yang digelar pada salah satu hotel di Golden Prawn, Batam, beberapa bulan lalu.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya itu masalah internal di KNPI. Kepengurusan Banjar Ahmad itu harus menjalankan musda ketiga. Di DPP terjadi perpecahan dan itu rentetan dari musda yang di Golden Prawn beberapa bulan lalu. Kita menolak itu karena tidak ingin ada perpecahan," kata Andi.
Katanya, KNPI pusat ingin meng-"caretaker" kan KNPI provinsi dan kota yang masih aktif. Ihwal tersebut memicu terjadinya penolakan pada kepengurusan di daerah. Carataker Ketua KNPI Kepri yang ditunjuk ialah Dewi Socowati.
"Banjar Ahmad merupakan Ketua KNPI Kepri aktif yang akan menjalankan musda ketiga. Kalau kemarin mereka (pusat) mengadakan musda pertama, tidak ada persoalan. Karena mereka meng 'caretaker" kan KNPI provinsi dan kota yang masih aktif," ujar dia.
Hal itu tentunya sangat disayangkan. Meski begitu, kata Andi, kericuhan terjadi hanya sebatas adu mulut saja, tidak ada terjadi kekerasan.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ini hanya penolakan, tidak ada premanisme. Hasil musda tidak sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," ujarnya.
Andi berharap, persoalan kepentingan di KNPI pusat jangan sampai dibawa ke daerah. "Ada perselisihan pemahaman tentang aturan organisasi, sehingga ini menjadi perdebatan yang tidak tuntas akhirnya terjadi konflik," katanya.
(jun)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di