Baru 30 Ribu Warga Kepri Jalani Tes Swab, Kadinkes: Anggaran Daerah Tak Memadai

Konten Media Partner
20 Oktober 2020 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Tanjungpinang - Baru 1,5 persen warga Kepulauan Riau yang menjalani tes usap dalam masa pandemi Corona. Jumlahnya ada 30 ribu orang, dari jumlah keseluruhan penduduk Kepri sekitar 2 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Mochammad Bisri mengungkapkan 30 ribu orang tersebut menjalani tes usap secara pasif.
"Sudah ada 30 ribu penduduk Kepri yang dilakukan swab secara pasif, bukan swab massal," kata Bisri di Tanjungpinang, Selasa (20/10/2020).
Menurut Bisri, bila 30 ribu penduduk Kepri yang telah di-swab dengan estimasi biaya satu kali swab Rp 900 ribu, maka sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 27 miliar.
Apabila Pemerintah Kepri ingin melakukan swab massal terhadap 2 juta penduduk Kepri, maka membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.
Namun, jika acuan biaya swab Rp 2,4 juta tentu lebih besar lagi kebutuhan tersebut. Berkaca dari itu, tentu kekuatan anggaran daerah yang ada sekarang ini sangat tidak memadai untuk melakukan swab massal.
ADVERTISEMENT
"Apabila biaya swab ditekan sampai Rp 700 ribu, maka keperluan untuk swab massal di Provinsi Kepri masih berkisar pada angka Rp 1,4 triliun," jelasnya.
Bisri menambahkan, jika mengacu pada metode WHO, swab massal sebaiknya dilakukan terhadap 10 persen jumlah penduduk untuk daerah-daerah yang padat pemukiman.
Dengan begitu, pemerintah daerah bisa menggambarkan tingkat penularan Corona ini berapa persen. Di Indonesia, hanya Jakarta yang aktif melakukan swab, karena didukung dengan kemampuan anggaran.
"Kalau kita bisa melakukan swab massal terhadap 200 ribu orang atau 10 persen dari jumlah penduduk, tentu kita bisa mengukur tingkat penyebaran Covid-19 di Kepri,” jelasnya lagi.
Untuk saat ini semua daerah di Provinsi Kepri sudah terkontaminasi dengan Covid-19. Karena Kabupaten Natuna juga sudah mencatatkan kasus positif Covid-19 pertama terhadap pasien yang meninggal dengan konfirmasi reaktif, setelah hasil swab keluar, dinyatakan positif.
ADVERTISEMENT
"Ikhitiar yang bisa kita lakukan secara kontinyu adalah wajib bermasker saat beraktivitas diluar rumah, wajib cuci tangan, dan wajib jaga jarak," harap Bisri.
(sut)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id