Bos Besi Tua Tanjungpinang Dibunuh Dalam Mobil, Dikubur dekat Tower

Konten Media Partner
30 September 2021 14:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Bintan, Batamnews - Kasus pembunuhan sadis bos penampungan besi tua (scrub) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau melibatkan anak buahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Terkuaknya pembunuhan Zainudin (48) berawal dari penemuan sebuah mobil yang tenggelam di bekas galian pasir kawasan Galang Batang, Kabupaten Bintan, Jumat (24/9/2021) lalu. Galian itu kerap disebut warga danau biru.
Polisi menyelidiki kasus hilangnya pemilik mobil. Ternyata diketahui identitas pemiliknya yakni, Zainudin.
Awalnya diduga Zainudin ikut tenggelam bersama mobil tersebut. Basarnas yang melakukan penyelaman tak menemukan hasil.
Polisi lantas menelusuri kasus hilangnya Zainudin. Ia terakhir pamit ke istrinya dari rumah.
Tiga hari tak kunjung pulang dan hilang kontak, sang istri sudah melaporkan kasus hilangnya suaminya ke Polres Tanjungpinang, Rabu (8/9/2021).
Zainudin terakhir pergi bersama dua orang, salah satunya Zulkifli (27), anak buahnya pada Minggu (5/9/2021).
ADVERTISEMENT
Polisi bekerja keras melacak keberadaan Zul. Pria itu akhirnya tertangkap di Provinsi Riau.
Habisi nyawa secara sadis
Saat dimintai keterangan oleh polisi, pengakuan mengejutkan diucapkan Zul. Ia sudah menghabisi nyawa Zainudin.
Mayat korban dikubur di Kilometer 58, arah Tanjunguban, Kabupaten Bintan di dekat tower tak jauh dari sebuah klenteng.
Uang korban senilai Rp 200 juta dan dompet dibawa kabur Zul. Mobil korban, Avanza Veloz dibuang di danau biru.
Zul ternyata tak sendiri. Ia bersama rekannya, Adi Kuntet (45). Kuntet lah yang punya rencana menghabisi nyawa Zainudin sebelumnya.
Selain uang cash, uang di ATM korban juga diambil oleh kedua tersangka senilai Rp 60 Juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Zainudin ternyata sudah diincar Zul sebelumnya.
Zul memang sudah memendam benci ke Zainudin karena kerap dimarahi dan 'disemprot' kata-kata kasar.
Detik-detik pembunuhan
Sampailah disaat Zainudin mengajaknya untuk menemani membeli mobil. Zul pun ingin balas dendam ke bosnya. Ia terpikir untuk merampok, dan mengajak rekannya Kuntet.
Kuntet lebih gila idenya. Ia menyarankan Zul menghabisi Zainudin sekalian.
Zul yang merupakan otak dari perbuatan tersebut beralasan bahwa dirinya tega melakukan perbuatan tersebut. Ia beralasan sakit hati terhadap korban.
Korban sering sekali memarahi, menghina bahkan menyuruh dirinya pisah dengan istrinya.
"Saya dihina, dia (korban) bilang bahwa saya tak sanggup menghidupin istri saya," kata Zul.
Zul mengaku sering kena marah oleh korban, pasalnya Zul sering meminjam uang bosnya itu dan tak sanggup mengganti.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Kepri dalam keterangan pers menyebut uang dari hasil kejahatan itu dibelikan emas, rumah juga beberapa kendaraan sepeda motor oleh tersangka. Hal itu setelah mereka berhasil kabur ke Riau.
"Mereka menghabisi Zainudin di dalam mobil Kilometer 20 arah Kijang," kata Harry.
Korban yang tengah mengendarai mobil Avanza Veloz berwarna putih itu tiba-tiba dicekik dari bangku belakang oleh Andi Kuntet.
Awalnya Kuntet ikut bersama Zainudin diajak Zul. Tak ada kecurigaan Zainudin sebelumnya.
Zul yang berada dibangku samping korban ikut memukul korban. Zainudin terluka parah, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Keduanya kemudian mampir ke suatu tempat mengambil cangkul (untuk mengubur Zainudin di Km 58)," katanya.
Keduanya disangkakan pasal 340 KUHP dan pasal 338 KUHP dengan ancaman paling berat pidana mati atau hukuman kurungan penjara seumur hidup.
ADVERTISEMENT
(rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di