BP Batam Siapkan Pulau Galang Jadi Kota Industri Maritim

Konten Media Partner
1 Desember 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Kepri dan Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan Investasi BP Batam, Sudirman Saad usai penandatanganan MoU pengembangan Pulau Galang. (Foto: ist)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Kepri dan Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan Investasi BP Batam, Sudirman Saad usai penandatanganan MoU pengembangan Pulau Galang. (Foto: ist)
ADVERTISEMENT
Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Kawasan Maritime City di Pulau Galang, Minggu (29/11/2020), di Ruang Pertemuan Graha Kepri, Batam Center.
ADVERTISEMENT
Nota kesepahaman itu diteken oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, TS. Arif Fadhillah dan Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan Investasi BP Batam, Sudirman Saad, yang disaksikan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Bahtiar Baharuddin, dan Pelaksana Harian (Plh) Kepala BP Batam, Purwiyanto.
Plh Kepala BP Batam, Purwiyanto dalam sambutannya mengatakan penandatanganan nota kesepakatan ini sebagai komitmen BP Batam dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk mengoptimalkan pengembangan Kawasan Maritim Galang yang menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang besar.
“Jadi fokus kerja sama ini adalah pemanfaatan aset dan sumber daya alam. Bila kedua hal ini bisa dilakukan dengan baik, maka nilai daya saing Batam, khususnya bagi pengembangan ekonomi di sektor kelautan bisa meningkat,” ujar Purwiyanto.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan ini sadar pentingnya pengembangan ini untuk kemaslahatan masyarakat.
Purwiyanto juha mengatakan akan mendukung penuh kegiatan ini agar berjalan lancar dan mengawal pelaksanaannya hingga selesai.
Sementara itu, Pjs Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Bahtiar Baharuddin mengatakan 96 persen wilayah Provinsi Kepulauan Riau adalah laut dan 4 persen sisanya merupakan daratan.
Dari total wilayah tersebut kontribusi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya 38 persen saja.
“Saya sudah diskusi dengan masyarakat setempat, baik para nelayan dan warga, kami temukan beberapa masalah dalam pengelolaan hasil laut. Jadi dengan Nota Kesepahaman ini, kami harapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri,” kata Bahtiar.
Bahtiar menilai, industri yang telah ada di Batam belum mampu menampung potensi perikanan di Provinsi Kepulauan Riau. Menurutnya dengan konsep pengembangan industri maritim Galang ini dapat menumbuhkan optimisme.
ADVERTISEMENT
“Khususnya para nelayan. Karena ini manfaatnya akan terasa langsung kepada mereka,” ujar Bahtiar.
Ruang lingkup perjanjian ini mencakup, penyiapan studi pendahuluan, konsolidasi dan sinkronisasi pengadaan, persiapan regulasi, serta pengalokasian lahan untuk sarana dan prasarana yang mendukung program.
(ret)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di