Camat Bunguran Timur Tutup Akses Pendakian di Gunung Ranai

Konten Media Partner
10 Juni 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu Marwah di Gunung Ranai, Natuna yang longsor pada Sabtu dini hari. (Foto: Yanto/batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Batu Marwah di Gunung Ranai, Natuna yang longsor pada Sabtu dini hari. (Foto: Yanto/batamnews)
ADVERTISEMENT
Natuna, Batamnews - Akses pendakian menuju Gunung Ranai, Natuna, Kepulauan Riau ditutup sementara pasca-kejadian longsor, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Camat Bunguran Timur, Hamid Asnan, mengatakan penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.
"Untuk sementara waktu tidak diperkenankan untuk melakukan kunjungan baik ke objek wisata air terjun ataupun puncak gunung Ranai, hingga ada penjelasan resmi dari pihak berwenang bahwa lokasi tersebut dinyatakan aman," kata Hamid, Selasa (8/6/2021).
Disinggung mengenai beberapa keinginan warga yang mengatasnamakan Masyarakat Gunung Ranai, yang meminta akses pendakian ditutup selamanya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menanggapi kejadian tersebut dengan lebih bijak.
"Semua kejadian sudah atas kehendak Sang Pencipta, lokasi rekreasi air terjun dan puncak Gunung Ranai masih cukup terjaga dan hampir tidak ada kerusakan, hanya beberapa meter saja dipakai untuk pembangunan tower pemancar. pohon-pohon masih tertata alami, belum ada yang rusak," ujar Hamid.
ADVERTISEMENT
Selama ini, lanjutnya, pengunjung yang naik ke puncak Gunung Ranai pun terbatas dan tidak setiap saat, hanya pada momen tertentu saja.
"Saya sangat memahami kekhawatiran dan keprihatinan masyarakat yang bermukim di kaki gunung Ranai, terlebih pak Haji Suhardi ( Haji Di) yang menginginkan objek wisata air terjun dan pendakian ke puncak gunung Ranai ditutup," terang Hamid.
Terakhir dirinya juga mengginngatkan kepada seluruh masyarakat Natuna agar tetap berhati-hati dan menjaga keasrian alam.
"Di jaga kearifan lokalnya, kalau berwisata ke air terjun atau ke puncak, jaga norma susila, tidak berkata kotor, tidak membawa minuman keras, dan yang tidak kalah penting jangan merusak hutannya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(Yan)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id