news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dikira Satgas COVID-19, Pria ODGJ Berpakaian APD Gegerkan Kedai Kopi di Natuna

Konten Media Partner
6 September 2021 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria ODGJ berpakaian APD ala Satgas COVID-19 saat masuk ke kedai kopi di Natuna.
zoom-in-whitePerbesar
Pria ODGJ berpakaian APD ala Satgas COVID-19 saat masuk ke kedai kopi di Natuna.
ADVERTISEMENT
Natuna, Batamnews - Pengunjung kedai kopi di Jalan Sudirman, Kota Ranai, Natuna, Kepulauan Riau geger pada Jumat (3/9/2021) malam.
ADVERTISEMENT
Keasyikan mereka tatkala menikmati makanan dan minuman tiba-tiba buyar saat seorang pria berpakaian Alat Pelindung Diri ( APD) ala Satgas COVID-19 memasuki kedai kopi itu.
"Duh, ada apa ini," gumam seorang pengunjung kala pria itu masuk ke kedai.
Perhatian seluruh pengunjung kedai tertuju pada pria tanpa identitas tersebut. Warga sempat mengabadikan peristiwa ini menggunakan kamera ponsel.
Dari rekaman video, terlihat pria itu mendekati sebuah meja kosong dan tak lama kemudian beranjak melangkah menuju Pasar Ranai.
Setelah ditelusuri, pria berpakaian APD tersebut merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Belum tahu dia dapat pakaian APD dari mana itu, tapi kemungkinannya dari limbah medis B3," kata Fadillah, seorang pengunjung kedai kopi.
Dirinya meminta pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, RSUD, dan Puskesmas segera mengambil tindakan terhadap ODGJ itu agar tidak ada keresahan di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Ini harus segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait, bagaimana bisa ada ODGJ dapat memakai pakaian itu, karena sangat berbahaya jika baju itu sudah terkontaminasi wabah COVID-19”, lanjut Fadillah.
Sementara Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut mengatakan akan menelusuri penyebab APD bekas bisa sampai dikenakan oleh ODGJ.
"Saya belum berani pastikan, bisa saja dia mengambil dari tempat penyimpanan sementara di Puskesmas”, ujar Hikmat dihubungi Batamnews.
Menurut Hikmat, setiap Puskesmas sebenarnya telah memiliki tempat sementara bagi limbah limbah B3 medis padat untuk dikumpulkan sebelum dibawa ke RSUD.
Sedangkan di RSUD Natuna memiliki tempat khusus bagi limbah B3 Medis padat sebelum dimusnahkan menggunakan alat insinerator.
“Akan saya konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Ranai dan pihak RSUD untuk ditindaklanjuti," pungkas Hikmat.
ADVERTISEMENT
(Yan)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di